Berita Kalteng

BPS Kalteng Gelar FGD Penyusunan Irio 2019, Bahas Produksi Beras Kalteng

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Kamis (5/12/2019) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam penyusunan Inter Regional Input

Penulis: Fathurahman | Editor: Eka Dinayanti
tribunkalteng.co/fathurahman
Focus Group Discussion (FGD) dalam penyusunan Inter Regional Input Output (Irio) 2019 untuk Kalimantan Tengah digelar BPS di Palangkaraya, Kamis (5/12/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Kamis (5/12/2019) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam penyusunan Inter Regional Input Output (Irio) 2019 untuk Kalimantan Tengah.

Irio merupakan upaya perencanaan dan evaluasi serta melihat komuditas produk unggulan yang ada di Kalteng, agar dalam program pengembangan kedepan lebih efektif dan efisien untuk pembangunan perekonomian.

Kegiatan FGD dilakukan dengan mengundang narasumber antara lain, Kepala Kantor Wilayah Perbendaharaan Kalteng, Ratih Hapsari Kusumawardani dan Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Arief Daryanto serta Kepala BPS Kalteng, Yomin Tofri dengan Moderator Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Setian.

Peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut, terutama perwakilan dari lembaga-lembaga pemerintah yang berhubungan dengan masalah terkait melakukan dialog tentang potensi komuditas Kalteng.

Bubuhi Emoji Love, Luna Maya Pamerkan Foto Bareng Ryochin, Calon Suami Eks Ariel NOAH Dibongkar

Calon Istri Verrell Bramasta Harus Memiliki Kriteria Ini, Sesuai Natasha Wilona atau Febby Rastanty?

Pacar Baru Baim Wong Dibongkar Anak Raffi Ahmad & Nagita Slavina, Rafthar Adukan ke Paula Verhoeven?

Dalam diskusi tersebut, juga dibahas produksi beras Kalteng yang belum tuntas proses pengolahannya, sehingga proses akhir dilakukan di Kalsel termasuk penjualan beras Kalteng oleh pedagang atau pengusaha dari Kalsel juga dipasarkan ke Kalteng.

Abdul Azis perwakilan Bulog Kalteng, mengatakan, penyebab beras Kalteng dibawa ke Kalsel kemudian menggunakan merek beras Kalsel dan dipasarkan ke Kalteng, karena Kalteng hanya bisa melakukan pemisahan kulit beras sedangkan proses akhirnya di Kalsel.

"Ini harus jadi pertimbangan kedepannya agar beras dari petani di Kalteng dioptimalkan untuk diproses sejak awal hingga akhir di Kalteng sehingga keuntungan maksimal didapatkan Kalteng dengan harapan petani Kalteng juga bisa lebih sejahtera, karena fasilitas atau sarana pemasaran dan pengolahan gabah hingga jadi beras bisa di proses di Kalteng," ujarnya.

banjarmasinpost.co.id / faturahman

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved