Kisah Unik Baayun Maulid Tapin
Awalnya Cuma Ratusan, Kini Peserta Baayun Maulid Ada Ribuan yang Datang dari Kalteng hingga Jakarta
Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak hanya memiliki wisata alam berupa goa batu di kaki gunung Meratus dan pemadangan alam
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak hanya memiliki wisata alam berupa goa batu di kaki gunung Meratus dan pemadangan alam pegunungan dengan adat istiadat warganya.
Di kawasan perkotaan, khususnya di kecamatan Tapin Utara, ada tradisi warga lokalnya.
Tradisi itu kini menjadi wisata religi dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya, yaitu Baayun Maulid yang digelar tepat 12 Rabiul Awal.
Awalnya peserta Baayun Maulid itu hanya ratusan, kini setiap tahun pesertanya semakin meningkat hingga mencapai empat ribu lebih.
Para peserta Baayun Maulid tak hanya di Kabupaten Tapin, ada juga dari luar Provins Kalsel, seperti dari Kalteng, Sulawesi, Jakarta, Pulau Jawa dan Bali.
• Pria Ini Bunuh Wanita Lalu Mutilasi dan Memakan Otaknya, Ternyata Gara-gara Korban Berbahasa Inggris
• BERITA VIRAL Ibu Mau Melahirkan Ditolak RS karena KTP, Bayi Sudah Setengah Keluar Akhirnya Meninggal
• Heboh Foto-foto Jefri Nichol Hadiri Gala Premier Film Habibie & Ainun 3, Masih Jalani Rehab Narkoba
Kepala Desa Banua Halat Kiri, Farid Wajidi menjelaskan kegiatan Baayun Maulid itu sejak zaman nenek moyang selalu dilaksanakan 12 Rabiulawal.
Pemilihan tangggal hijriah itu karena sekaligus melaksanakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw di ruang induk Masjid Al Mukarramah, masjid cagar budaya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)
