Berita Tanahbumbu
Sumber Air Baku PDAM Tanahbumbu, Pencemaran Sungai Satui Kian Parah, 30 Ribu Jiwa Terancam
Pencemaran air Sungai Satui, Desa Sungaidanau, Kecamatan Satui, Tanahbumbu semakin memprihatinkan.
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Pencemaran air Sungai Satui, Desa Sungaidanau, Kecamatan Satui, Tanahbumbu semakin memprihatinkan.
Parahnya pencemaran diakibatkan eks kegiatan tambang, itu hampir setiap hari warga masih menemukan adanya bangkai ikan hanyut di sungai.
Tidak hanya ratusan nelayan, 30 ribu jiwa yang kehidupannya bergantung dengan air sungai sebagai air baku PDAM, ikut terancam apabila pemerintah daerah dan pihak terkait tidak segera mengambil langkah.
Terlebih solusi terhadap ratusan nelayan yang kini mulai geram, karena pascapencemaran mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasa menangkap ikan dan udang sebagai sumber pencarian satu-satunya untuk nafkah keluarga.
• Musibah Citra Kirana & Rezky Adhitya yang Bulan Madu di Italia, Mantan Agnez Mo Disebut Alami Ini
• Sulit Bicara! Raffi Ahmad Alami Sakit Ini Saat Liburan, Suami Nagita Slavina Malah Disemprot Ibunya
• Permintaan Maaf Maia Estianty pada Irwan Mussry Gegara Ari Lasso, Sohib Ahmad Dhani Ternyata Begini
Muhammad Zaki, warga yang juga nelayan ini, mengaku sangat resah pascatercemarnya air sungai Satui.
Hampir setiap hari ikan-ikan besar ditemukan hanyut dengan konsisi mati.
Zaki menegaskan, akan tetap menuntut terkait persoalan tercemarnya air sungai oleh limbah aktivitas penambangan.
Baik berada di wilayah Kabupaten Tanahbumbu ataupun yang masuk Kabupaten Tanahlaut.
"Tuntutan kami kalau kegiatan di wilayah Tanahlaut, kenapa pemerintah berwenang atau Dinas Lingkungan Hidup tidak mengarahkan pembuangan limbahnya ke Tanahlaut," katanya.
"Jangan kami sebagai masarakat Satui, Tanahbumbu yang merasakan dampak saja," sambung Zaki.
Nelayan mendesak agar pemerintah daerah maupun DPRD Tanahbumbu, segera dan tidak berlarut-larut menuntaskan persoalan yang sangat memberikan dampak besar terhadap kelangsungan hidup dan kenyamanan masyarakat.
"Ini sudah sangat keterlaluan sekali. Jadi tolong segera tuntaskan. Kami tidak mau tahu limbah dari mana, wilayah Tanahbumbu ataupun Tanahlaut. Maunya kami ini jangan terulang lagi," ujar Zaki.
Zaki meminta pihak terkait segera mengakomodir tuntutan warga soal bibit-bibit ikan dan udang untuk dilepas di sungai Satui.
Tercemarnya sungai mengakibatkan banyak udang dan ikan mati.
"Wilayah kami di Satui bukan tempat pembuangan kotoran atau pembuangan limbah. Jadi kami mohon jangan kotori dan cemari kampung kami. Kami juga manusia," kata Zaki geram.
BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah
