Berita Banjarbaru
Selain Curanmor, Sepanjang 2019 Kriminalitas di Banjarbaru Didominasi Pencabulan Anak
Narkotika masih menjadi cacatan yang serius harus diperangi Polres Banjarbaru. Buktinya dari catatan sepanjang 2019
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Narkotika masih menjadi cacatan yang serius harus diperangi Polres Banjarbaru.
Buktinya dari catatan sepanjang 2019, salah satunya kasus penyalahgunaan narkotika meningkat.
Untuk pengungkapan kasus narkoba selama 2019 meningkat sebesar 77,7 persen dan jumlah tersangka meningkat sebesar 19,6 persen.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso, SIK, MH, mengungkapkan dari data itu yang dominan adalah penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu.
Akpol 2001 tersebut merincikan pada 2018 ada 156 kasus sementara di 2019 ini ada 169 kasus (naik 13 kasus).
• Rayuan Zaskia Gotik ke Kriss Hatta, Setelah Mantan Vicky Prasetyo Curhat Ingin Nikah
• Penyebab Sebenarnya Mantan Istri Sule Meninggal Dunia, Rizky Febian Beberkan Hal Ini
• Pemprov Kalsel Tingkatkan Tunjangan Tambahan Pejabat Eselon dari Rp 6,5 - Rp 50 Juta Per Bulan
Pun dengan jumlah tersangka, jika pada 2018 ada 209 orang, maka 2019 ini terdapat 260 orang (naik 51 orang).
Kepala BNNK Banjarbaru, AKBP Sugito, mengatakan karena meningkat, BNN sering melakukan penyuluhan untuk menghindari penyalahgunaan narkotika tersebut.
Bahkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba pada malam hari libur, terutama menjelang pergantian tahun, BNNK melakukan pemeriksaan urine ke pengunjung THM.
"Kami juga melakukan pemeriksaan dan test urine secara selektif kepada pengunjung di Tempat Hiburan Malam," kata AKBP Sugito.
Masih dari data Polres, jumlah tindak pidana pun ikut naik pada 2019.
Kapolres merincikan dari data situasi Kamtibmas jumlah tindak pidana 2018 ada 318 kasus sedangkan 2019 ada 328 kasus atau naik 10 kasus.
“Atau jika dipresentasikan naik 96,6 persen,” jalasnya.
Sedangkan, untuk jumlah penyelesaian tindak pidana pada 2019 terdata 317 kasus atau naik 78,6 persen dibandingkan tahun lalu yakni hanya 292 kasus.
“Untuk kriminalitas 2019 didominasi pencurian, kasus yang dominan meningkat yaitu curanmor, penggelapan, penganiayaan dan persetubuhan terhadap anak,” beber Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi.
Di sisi lain, Doni juga merincikan peningkatan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya.
Meski mengalami kenaikan sekitar 24 persen dan pelanggaran lalu lintas sekitar 30,6 persen, namun terjadi penurunan pada tingkat fatalitas korban yang meninggal dunia, yaitu sebanyak 14 orang atau 53,8 persen.
“2018 ada 63 kasus sedangkan 2019 ada 83 kasus jadi tren naik 24 persen. Untuk korban luka berat 2018 ada 19 orang sedangkan 2019 ada 21 orang tren naik 9,5 persen,” jelasnya.
Begitu juga untuk korban luka ringan meningkat jadi 79 orang atau naik 27,8 persen dibanding 2018 sebanyak 57 orang.
“Namun, terjadi penurunan 53,8 persen jumlah korban meninggal dunia pada 2019 yang hanya 26 orang dibandingkan pada 2018 sebanyak 40 orang,” terang Kapolres.
Terakhir Doni menyampaikan perkembangan jumlah pendownload aplikasi SiHarat yang ikut naik pada 2019 ini.
“Selama 2 tahun berjalan aplikasi Siharat sudah diunduh oleh 38.650 pengguna sampai Desember ini. Jumlah pengguna meningkat dibanding 2018 yang hanya sebanyak 21.720,” sebutnya.
(banjarmasinpost.co.id/huda)
