Amerika vs Iran Memanas

Amerika vs Iran Memanas, Ini 13 Skenario ‘Balas Dendam’ yang Mungkin Digunakan Negeri Para Mullah

Amerika vs Iran Memanas, Ini 13 Skenario ‘Balas Dendam’ yang Mungkin Digunakan Negeri Para Mullah.

Editor: Royan Naimi
AFP/SETH HERALD
Presiden AS Donald Trump saat memberikan pidato dalam acara Asosiasi Senapan Nasional (NRA) di Indianapolis, Jumat (26/4/2019). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TEHERAN - Amerika vs Iran Memanas, Ini 13 Skenario ‘Balas Dendam’ yang Mungkin Digunakan Negeri Para Mullah.

Hubungan Iran dengan Amerika Serikat memanas setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas diserang AS di saat berada di Irak. Iran dikabarkan menyiapkan 13 skenario balas dendam pada AS.

Adapun 13 skenario balas dendam Iran ini dikabarkan tengah dibawhas di pertemuan dewan di Iran.

Adanay 13 skenario balasdendam ini diungkap oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Shamkhani, seperti diwartakan Al Jazeera Selasa (7/1/2020).

Kalselpedia: Kampung Purun Cempaka Dilengkapi Galeri Kreatif, Berikut Sejarah dan Video Perkembangan

Reaksi Keras Teddy Pasca Pelaporan Rizky Febian ke Polisi Soal Kematian Istri Sule, Lina

Respons Tak Terduga Adik Syahrini Lihat Luna Maya & Ryochin di Instagram Raffi Ahmad-Nagita Slavina

Video Ulah Betrand Peto Saat Sarwendah Susui Thania Buat Ruben Onsu Geram, Bareng Thalia Lakukan Ini

"AS harus tahu bahwa hingga saat ini, 13 skenario balas dendam telah dibahas dalam pertemuan di dewan," ujar Shamkhani.

Dia mengklaim, plot paling kecil yang nantinya disetujui dewan dan dieksekusi Iran bakal mendatangkan bencana bagi AS.

Pada Selasa, massa dalam jumlah besar berkumpul di Kerman, kota kelahiran Jenderal Qasem Soleimani, untuk mengikuti proses pemakamannya.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami dikutip AFP menyatakan, kepala Pasukan Quds itu dibunuh AS secara tidak adil.

Dalam prosesi itu, Salami menuturkan bahwa proses untuk "mengusir Washington dari kawasan Timur Tengah" telah dimulai.

"Prinsip kami tegas. Kami akan memberi tahu musuh kami jika mereka menyerang lagi, kami akan menghancurkan apa yang mereka sayangi," ancamnya.

Murid-murid sekolah ikut dalam massa tersebut, dan meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" sepanjang proses pemakaman. Salah satu pelayat menyatakan, Soleimani dicintai tak hanya di Iran.

Namun juga dunia, dan menjaga keamanan dunia Muslim, terutama Iran. Pelayat bernama Sara Khaksar itu berujar, tewasnya jenderal 62 tahun itu telah "memanaskan darah orang-orang Iran".

"Beliau adalah pria hebat yang selalu siap membela baik saat perang atau pun tidak. Jadi, kematiannya harus dibalaskan," ujar remaja 18 tahun itu.

Qasem Soleimani tewas bersama wakil pemimpin kelompok milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Soleimani dan Muhandis tewas ketika konvoi mobil yang mereka tumpangi dihantam rudal, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

AS melalui Pentagon mengakui, mereka bertanggung jawab dalam kematian Soleimani.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved