Amerika vs Iran Memanas

Amerika vs Iran Memanas, Ini 13 Skenario ‘Balas Dendam’ yang Mungkin Digunakan Negeri Para Mullah

Amerika vs Iran Memanas, Ini 13 Skenario ‘Balas Dendam’ yang Mungkin Digunakan Negeri Para Mullah.

Editor: Royan Naimi
AFP/SETH HERALD
Presiden AS Donald Trump saat memberikan pidato dalam acara Asosiasi Senapan Nasional (NRA) di Indianapolis, Jumat (26/4/2019). 

Mereka berkilah, Soleimani dibunuh karena merencanakan menyerang warga AS.

Sementara Presiden Donald Trump menegaskan AS tidak akan pandang bulu dalam menyerang Teheran jika mendapat balasan.

Presiden 73 tahun itu merinci ada 52 target yang disasar, termasuk di antaranya adalah situs kebudayaan.

Ancaman Trump tersebut menuai kecaman baik dari oposisi Demokrat maupun UNESCO, yang menekankan situs kebudayaan tidak boleh diserang.

Imbas dari serangan yang menewaskan Soleimani, Parlemen Irak bersikap dan mengeluarkan resolusi agar pasukan AS dan sekutunya diusir.

Trump Disebut Gila

Sementara itu, Putri jenderal Iran, Qasem Soleimani, memberi peringatan kepada Presiden AS Donald Trump setelah ayahnya tewas.

Sejumlah pemimpin senior Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, hadir dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani.

Putri Soleimani, Zaenab menyatakan, AS dan sekutunya di Timur Tengah, Israel, bakal mendapatkan pembalasan.

"Hei Trump gila, jangan pikir segalanya bakal berakhir dengan mati syahidnya ayah saya," koar Zaenab dilansir Sky News Senin (6/1/2020).

Berbicara di Universitas Teheran, Zaenab mengatakan, "rencana jahat" Trump adalah memisahkan Iran dan Irak melalui pembunuhan Soleimani.

Namun seperti dilansir CNN, putri jenderal 62 tahun itu menyebut, rencana dari presiden Partai Republik tersebut telah gagal.

Zaenab menuturkan, upaya Trump malah akan menyatukan dua negara karena didasarkan pada kebencian terhadap negara yang sama, AS.

"Hai Trump yang gila, engkau adalah simbol kebodohan dan boneka yang tengah dimainkan Zionis internasional," ujarnya.

"Kematian ayah saya hanya akan membangkitkan perlawanan di garis depan, dengan hari yang kelam bakal menimpa AS," ancamnya.

Pengganti Soleimani di Pasukan Quds, Esmail Ghaani, sudah menyatakan dia akan "menyingkirkan AS dari kawasan itu".

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved