Berita Banjarmasin
NEWSVIDEO: Penemuan Ustadz Muhammad Nasroh Nasir RA Memberi Semangat Orang Dewasa Menghapal Quran
Banyak orang mengira bahwa daya hapalan hanya efektif di usia anak-anak. Sementara usia dewasa sudah susah untuk menghapal
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Banyak orang mengira bahwa daya hapalan hanya efektif di usia anak-anak.
Sementara usia dewasa sudah susah untuk menghapal, kalaupun bisa hanya orang tertentu.
Kenyataannya hal itu tidak sepenuhnya benar.
Sebagaimana Ustadz Muhammad Nasroh Nasir RA, yang tak hanya punya murid menghapal Quran dari kalangan anak-anak dan remaja tapi banyak pula kalangan dewasa.
Ustadz Nasir banyak mengabdikan hidupnya mengajarkan Al Quran.
• NEWSVIDEO : Mulai Hari Ini, Kartu Tes Peserta Ujian CPNS Sudah Bisa Diambil
• NEWSVIDEO: Kalangan Guru di Banjar Mengeluhkan Rendahnya Tunjangan Penghasilan Pegawai
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 52 tahun lalu itu berkiprah di Banjarmasin sebagai guru mengaji sejak 1989.
Ayah dari 10 anak ini alumnus Ponpes Bustanul Mutaalim, Rembes, Semarang.
Lulus pondok, sebenarnya ia berniat bekerja di Jakarta, namun saat di perjalanan ia mengubah niat dan bertolak ke kota seribu sungai.
"Saya menjadi guru metode Iqro di TK Al Quran yang dikelola BKPRMI," ujar alumnus S1 FKIP Bahasa Inggris Uniska 1998, STAI Al Jami dan S2 Hukum ini.
Seiring perjalanan waktu, Nasir yang pernah menjadi tim penatar guru LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawati Quran) pada 1995, kemudian mengembangkan metode sendiri untuk mempermudah orang menghapal dan menerjemah Alquran yang ia namakan Metode 8M (eight miracle atau delapan keajaiban).
Delapan M tersebut yaitu Mendengar, Melihat, Meniru, Menulis, Menerjemah, Memahami, Menghapal, Mengamalkan.
Saat pulang ke Jawa Tengah, ia pernah diminta gurunya untuk mengajarkan metode 8M.
Saat itu di Wonosobo pada 2013 ia sosialisasikan metode itu di hadapan 300 ustad/ustadzah dari 27 provinsi di tanah air.
Pada 2014, ia juga pernah diminta Kemenag Kalsel mempresentasikan 8M di hadapan para guru madrasah yang acaranya dilangsungkan di Amuntai, Hulu Sungai Utara.
Nasir banyak diminta mengajarkan metode di berbagai tempat, termasuk pada 2017 ia mengajar di Musala Al Haq, kompleks perumahan kawasan Polsek Banjarmasin Utara, Kayutangi.