Berita Jakarta

Remaja Pembawa Bendera Merah Putih Ngaku Dipukul dan Disetrum Polisi, Anggota DPR: Sangat Biadab!

Remaja Pembawa Bendera Merah Putih Ngaku Dipukul dan Disetrum Polisi, Anggota DPR: Sangat Biadab!

Editor: Didik Triomarsidi
Channel Youtube Najwa Shihab
Ibu dari Siswa SMK pembawa bendera saat demo tolak Revisi Undang-undang (RUU) KPK, Lutfi Alfiandi, yakni Nurhayati mengungkapkan kesaksiannya saat anaknya sempat menelpon dirinya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Remaja Pembawa Bendera Merah Putih Ngaku Dipukul dan Disetrum Polisi, Anggota DPR: Sangat Biadab!

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil angkat bicara soal pengakuan pemuda pembawa bendera saat aksi demo di depan Gedung DPR RI, Lutfi Alfiandi.

Diketahui, Lutfi Alfiandi mengaku dipukuli hingga disetrum selama setengah jam oleh oknum kepolisian.

Dilansir TribunWow.com, Nasir Djamil menganggap tindakan oknum kepolisian kepada Lutfi Alfiandi merupakan hal yang biadab.

VIRAL Video, Gadis Belia Dibebaskan Berbuat Mesum dengan Banyak Pria, Misinya Cari Suami Idaman Hati

Yenny Wahid Mengaku Ditodong Senjata Laras Panjang di Kepala oleh Anggota ABRI di Ring Road Trisakti

Tenaga Honorer Se-Indonesia Bakal Dipensiunkan, Hanya Pegawai Berdasarkan UU yang Dipertahankan

Hal itu disampaikan Nasir Djamil saat menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/1/2020).

"Ya saya tidak mendengar langsung pengakuan Lutfi, artinya saya mendengar dari forum ini," ucap Nasir.

"Artinya kalau benar itu yang dialami Lutfi, itu sangat biadab menurut saya."

Lantas, Nasir mengimbau oknmu polisi yang memukuli hingga menyetrum Lutfi segera ditindak tegas.

"Karena selama ini kan polisi mengedepankan polisi yang humanis," kata Nasir.

"Oknum yang seperti ini menurut saya harus diperiksa."

Menurut Nasir, kuasa hukum Lutfi perlu segera melaporkan tindakan kasar yang dialami kliennya.

"Saya tidak tahu apakah misalnya penasihat Lutfi melaporkan," kata Nasir.

Melanjutkan pernyataannya, Nasir pun menyinggung kekerasan apa saja yang dialami Lutfi selama menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Tapi persoalannya kalau kita dengar cerita Lutfi, dia ditangkap kemudian dibawa kemudian ditutup matanya kemudian dibawa ke suatu tempat," kata Nasir.

"Kemudian dia mengalami kekerasan fisik, disetrum dan lain sebagainya."

Wujudkan Wirausaha Baru dan Terampil, Bupati Anang Syakhfiani Serahkan Permodalan BPR Tabalong

Live Mola TV! Link Live Streaming Wolves vs Liverpool di Liga Inggris, Tak Siaran Langsung TVRI


Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (22/1/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Jika ingin menelisik pelaku kekerasan terhadap Lutfi, Nasir menyebut pimpinan kepolisian seharusnya mengetahui oknum yang bersangkutan.

"Bisa saja Lutfi tidak tahu tapi kalau dilacak pimpinan atau kepala satuan itu sudah tahu siapa petugas yang bertugas pada hari itu," ucap Nasir.

Terkait pemukulan hingga penyetruman terhadap Lutfi, Nasir menyebut hal itu tak sesuai dengan citra polisi yang dikenal humanis.

"Ini menurut saya jauh dari kesan polisi humanis," ujarnya.

"Tentu saja ini oknum, tidak bisa men-general-kan semua perilaku polisi."

Lantas, Nasir secara lantang menyebut Lutfi harusnya bebas dari jeratan hukum.

"Tapi ini sangat merisaukan kita sebenarnya," kata Nasir.

"Kalau saya dengar cerita dari awal sampai akhir setuju memang harus dibebaskan Lutfi itu."

Menurutnya, tindakan Lutfi menyuarakan aspirasi di depan Gedung DPR RI bukanlah hal yang keliru.

"Apalagi tadi memang dia membawa bendera kemudian dia juga menyuarakan aspirasi rakyat," kata dia.

"Meskipun yang dikoreksi, yang didemo itu kami di DPR tapi itu menurut kami adalah sebuah hak."

Karena itu, ia menilai kekerasan yang dialami Lutfi tak seharusnya dilakukan oleh oknum kepolisian.

"Itu adalah ruh dari demokrasi, makanya tidak pantas sebenarnya Lutfi diperlakukan seperti itu," sambung Nasir.

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/1/2020).
Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/1/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Simak video berikut ini menit ke-7.59:

Pengakuan Lutfi Alfiandi

Dalam video yang ditayangkan di Mata Najwa, pemuda pembawa bendera merah putih saat aksi demo menolak Undang-undang KPK Hasil Revisi, Lutfi Alfiandi mengungkap pengakuan mengejutkan.

Pemuda yang kerap disapa Luthfi itu mengaku dipukul hingga disetrum selama setengah jam oleh pihak kepolisian.

Dilansir TribunWow.com, Luthfi menyatakan hal itu dilakukan pihak kepolisian untuk memaksanya mengaku telah melempari batu ke arah petugas saat demo berlangsung.

Luthfi mengaku mendapatkan perlakuan kasar dari petugas saat BAP.

Ia menyebut petugas memukulinya di badan hingga muka.

"Saya merasakan saat di situ gimana rasanya, saya sempat dipukuli badan, dipukuli muka," ucap Luthfi.

"Pertama mereka mukul muka gitu, eh terus tiba-tiba ada salah satu anggotanya," imbuhnya.

Tak hanya itu, Luthfi juga mengaku dipukul di bagian ulu hati oleh aparta kepolisian.

"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul," kata Luthfi.

"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan."

Ia pun mengaku menahan sakit saat dipukuli aparat kepolisian.

"Mereka langsung mukul, sakit rasanya," ujar Luthfi.

Tak hanya itu, Luthfi juga menyebut aparat kepolisian itu membekapnya dengan sebuah plastik.

"Mereka langsung ambil plastik kan di meja seperti ini, lalu diikat ke kepala saya seperti ini," tegasnya.

"Itu enggak lama sih ya, langsung dibuka lagi."

Penyiksaan terhadap Luthfi tak berhenti sampai di situ.

Luthfi mengaku dibawa ke sebuah ruangan dengan mata tertutup.

"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi," ujarnya.

"Saya dibawa ke ruangan itu, ditutup mata saya diikat pakai kain."

Kala itu, gilirannya mendapat setruman dari aparat kepolisian.

"Lalu kuping saya ini kanan kiri dijepit, saya enggak tahu itu dijepitnya pakai apaan karena mata saya tertutup," ujarnya.

Hal itu didapatkannya karena tak mau mengaku telah melempari petugas saat demo berlangsung.

"Lalu saya disuruh jongkok, nah pada saat itu saya ditanya lagi lempar berapa kali," beber Luthfi.

"'Saya enggak nglempar pak', lalu setruman itu mulai berjalan."

Bahkan, ia menyebut setruman itu berlangsung hingga setengah jam lamanya.

"Mereka sekitar setengah jam nyetrum saya," kata dia.

"'Nglempar berapa kali? Nglempar berapa kali?'," sambung Luthfi menirukan ucapan petugas.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lutfi Si Pembawa Bendera Ngaku Dipukul dan Disetrum Polisi, Nasir Djamil Beri Kecaman: Sangat Biadab,

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved