Wabah Virus Corona
Waktunya Pulang, Inilah Perjuangan 238 WNI dari China, Ditolak di Negeri Sendiri karena Virus Corona
Waktu Pulang Telah Tiba, Inilah Perjuangan 238 WNI dari China, Ditolak di Negeri Sendiri Gara-gara Virus Korona.
BANJARMASINPOST.CO.ID, NATUNA – Waktu Pulang Telah Tiba, Inilah Perjuangan 238 WNI dari China, Ditolak di Negeri Sendiri Gara-gara Virus Korona.
Hari ini, Sabtu (15/2/2020), adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh 285 warga yang dikarantina di Natuna.
Tepat pada pukul 12.00 WIB, proses observasi dan karantina ratusan warga Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan, China, tersebut akan berakhir.
Observasi dan karantina itu untuk mengantisipasi virus corona yang sedang mewabah di China.
Semua WNI akan dipulangkan dari Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
• VIRAL, Kisah Wanita yang Menikah Cuma 12 Hari, Suami & Mertua Tiba-tiba Jahat, Nay Naima Sakit Hati
• Mabuk Cinta, Janda 40 Tahun & Berondong 17 Tahun Tak Keluar-keluar dari Kamar Hotel, Ada Chat Rayuan
• TRAGIS! Bos Diskotek di Medan Sempat Lambaikan Tangan Sebelum Tewas Terpanggang di Dalam Mobilnya
• Tuduh Jokowi dan Jan Ethes Jadi Biang Anjloknya Penghasilan Anak di Facebook, Dosen Unnes Dihukum
Rinciannya ada 238 warga dan 47 orang kru penjemput, sehingga total yang dipulangkan sebanyak 285 orang.
Pada Sabtu pagi, sejumlah WNI di lokasi karantina masih ada yang terlihat berkemas-kemas, merapikan pakaian mereka dan memastikan bahwa semuanya tidak tertinggal di lokasi karantina di Hanggar Labnud Raden Sadjad Ranai.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pemerintah, masa observasi berlangsung 14 hari hingga hari ini.
Terlihat sejumlah sarana dan prasarana pendukung untuk proses pemulangan juga sudah bersiap.
Sempat ditolak di negeri sendiri
Waktu dua pekan bukan waktu yang singkat bagi 238 WNI dari Wuhan ini yang menjalani masa observasi dan karantina di Natuna.
Bahkan, di awal kedatangan, mereka sempat ditolak oleh warga sekitar dan diminta agar proses karantina tidak dilakukan di pulau terdepan ujung utara Indonesia ini.
Kehadiran mereka dikhawatirkan akan malah memabawa virus mematikan yang sudah menular ke ribuan orang di China.
Namun, misi kemanusiaan yang dilakukan pemerintah terus berjalan, hingga akhirnya mereka berhasil ditempatkan di Natuna untuk menjalankan masa observasi dan karantina selama 14 hari sejak Minggu (2/2/2/2020).
Teguran untuk Bupati