Kriminalitas Kaltim

UPDATE Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala, Anjing Pelacak Endus Aktivitas Terakhir Yusuf

UPDATE Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala, Anjing Pelacak Endus Aktivitas Terakhir Yusuf.

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Tappy, anjing pelacak dari unit K-9 Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur saat mengendus bau disekitar PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syaharie, Samarinda, Selasa (18/2/2020) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - UPDATE Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala, Anjing Pelacak Endus Aktivitas Terakhir Yusuf.

Tim forensik Mabes Polri mengotopsi jasad Yusuf Achmad Ghazali, balita yang ditemukan tanpa kepala, di Makam Muslim Jalan Damanhuri, Samarinda, Selasa (18/2/2020) pagi.

Sorenya, tim unit K-9 Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur menurunkan Tappy, anjing pelacak ke PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syaharie.

Anjing herder jenis German Sheperd itu mengendus aktivitas terakhir Yusuf, bocah empat tahun yang hilang di lokasi itu, Jumat (22/11/2019) lalu.

Tappy dibiarkan mencium barang bukti sepatu terakhir yang digunakan Yusuf sebelum hilang.

Hasil Atletico Vs Liverpool Liga Champions - Stadion Wanda dari Surga Jadi Neraka bagi Moh Salah dkk

Khawatir Salah Persepsi, Pejabat di Kabupaten Tapin Bersama-sama Hapus Kalimat NU di Buku Pelajaran

Setelah mencium, Tappy dibiarkan mengendus sendiri mengikuti arah bau kondisi sekitar. Anjing itu kemudian berjalan keluar PAUD.

Tanpa diarahkan, Tappy terus mengendus ke arah parit sejauh kurang lebih 500 meter hingga keluar jalan raya, Wahab Syahranie.

Dua kali dilakukan pelacakan ini disaksikan ayah Yusuf, Bambang Sulistyo dan kuasa hukum serta pihak PAUD.

"Hasilnya tetap sama, anjing saya terus menyusuri parit," ungkap pawang anjing pelacak, Briptu Kornelius Tappy kepada Kompas.com usai pelacakan dilokasi.

Kornelius mengatakan, jika ada indikasi Yusuf dibawa orang maka anjing ini akan mencium ke arah jalan umum. Tidak menyusuri parit.

Untuk tingkat akurasi, Kornelius meyakini penciuman anjing peliharaannya ini sudah terbukti dalam beberapa kasus.

"Biasa kami tangani kasus pencurian hingga orang hilang, selalu akurat," kata Kornelius.

Lantas, kenapa anjing tidak menyusuri dalam ruang PAUD, Kornelius menjelaskan, sistem pelacakan anjing berdasarkan aktivitas terakhir Yusuf.

"Jadi ada kemungkinan aktivitas terakhir Yusuf tak mengarah ke dalam PAUD, tapi keluar PAUD," jelasnya.

"Anjing mencium berdasarkan tolak ukur barang bukti," sambung Kornelius.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved