Berita Kalteng
VIDEO Terdampak Virus Corona, Pengusaha Sampit Terpaksa Jual Sarang Walet Dengan Harga Murah
Terdampak Virus Corona, Pengusaha Sampit Terpaksa Jual Sarang burung Walet Dengan Harga Murah
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Kasus virus Corona yang terjadi di Wuhan, Cina membawa dampak terhadap perekonomian di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah. Buktinya, harga penjualan sarang walet menurun setelah merebaknya virus mematikan tersebut.
Perdagangan sarang burung walet di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, yang selama ini bisa langsung menjual ke Cina tidak bisa dilakukan karena dampak virus corona sehingga penerbangan di Cina dihentikan sementara, karena pemerintah setempat menutup penerbangan di Cina.
Dampak yang dirasakan warga Kalteng setelah merebaknya virus corona di Cina, penjualan sarang burung walet tergganggu, karena harga turun dari yang awalnya Rp12 juta perkilogramnya, saat ini turun jadi Rp8 juta, karena selama ini pemasok terbesar sarang burung tersebut adalah Negara Cina.
"Harga sarang walet sempat turun hingga Rp6 juta perkilogram jenis mangkok, tapi saat ini mulai naik mencapai Rp8 juta perkilogramnya sehingga daripada sarang burung hasil panen kami yang sudah dua bulan tertahan menjadi rusak, terpaksa dijual saja meski hargnya masih berkisar Rp8 juta perkilogramnya," ujar Taufik salah satu pengelola rumah walet di Sampit, Kamis (27/2/2020).
• Arab Saudi Setop Visa, 700 Calon Jemaah Umrah Batal Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Hari Ini
• Sambut Haul Guru Sekumpul, Q Mall Banjarbaru Siapkan 60 Ribu Nasi Bungkus, Ini Menu yang Disiapkan
• Ariel Tatum Dicium Dodit Mulyanto, Begini Ekspresi Al Ghazali Pada sang Mantan Pacar
• Ayu Ting Ting Undang Enji Baskoro di Pernikahannya? Ibu Bilqis Tegaskan Ini di Depan Jane Shalimar
Senada juga diungkapkan, Bahri pengusaha sarang burung walet lainnya di Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang juga terpaksa menjual sarang burung walet yang dipanennya dengan harga murah, karena jika terus ditahan sedangkan penjualan ke Cina belum jelas waktunya akhirnya dijual murah.
"Terpaksa, sarang walet jika ditahan berbulan-bulan kualitasnya turun, bisa rusak pilihan saat ini terpaksa dijual murah," ujarnya.
Pantauan di Kota Sampit atau Kota Mentaya, banyak sekali rumah walet yang dibangun di sekitar Pasar Sampit, bantaran Sungai Mentaya, dan saat ini sudah saatnya panen.
• Tangis Nagita Slavina Saat Raffi Ahmad Ucap Senasib Ashraf Sinclair, Suami Bunga Citra Lestari (BCL)
Pengusaha walet sempat menahan tidak menjual, karena harga murah, namun melihat kondisi sarang walet yang dipanen takut rusak karena lama dtahan, akhirnya tetap dijual dengan harga murah. (banjarmasinpost.co.id / faturahman)

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											