Berita Internasional
Raja Tunjuk Muhyiddin sebagai PM Baru Malaysia Singkirkan Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim
Raja Tunjuk Muhyiddin sebagai PM Baru Malaysia Singkirkan Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALA LUMPUR - Raja Tunjuk Muhyiddin sebagai PM Baru Malaysia Singkirkan Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim
Raja Malaysia yang Dipertuan Agung XVI secara mengejutkan, Sabtu (29/2/2020), mengumumkan mantan Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri baru Malaysia.
Keputusan ini otomatis menyingkirkan dua rivalnya, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, di tengah krisis politik yang sepekan terakhir ini melanda Malaysia.
Sebelumnya, pada Sabtu siang, Mahathir dan Anwar mengumumkan bahwa keduanya kembali bersatu dan mengajukan Mahathir sebagai kandidat PM. Namun, Istana Negara melalui pernyataan tertulis menegaskan, Raja Malaysia telah membuat keputusan atas dasar bahwa Muhyiddin Yassin kemungkinan mendapat dukungan mayoritas di parlemen.
• 1 Brimob Gugur Dihantam Peluru saat Baku Tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mimika
• Citilink Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Pria atau Wanita Usia Maksimal 30 Tahun
”Yang Mulia telah memutuskan bahwa proses penunjukan perdana menteri tidak bisa ditunda,” demikian pernyataan Istana. ”Ini adalah keputusan terbaik bagi semua.”
Menurut rencana, Muhyiddin akan diambil sumpah pada hari Minggu besok. ”Saya hanya meminta kepada seluruh rakyat Malaysia untuk menerima keputusan yang diumumkan oleh Istana,” ujar Muhyiddin kepada wartawan di kediamannya.
Muhyiddin (72) mendapat dukungan mantan partai penguasa, Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), yang sempat tersisih dari panggung politik oleh koalisi Pakatan Harapan—dengan motor Mahathir dan Anwar—setelah berkuasa enam dekade di negeri jiran tersebut.

Muhyiddin Yassin dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia melambaikan tangan ke arah wartawan saat meninggalkan kediamannya untuk bertolak menuju Istana Negara dan bertemu Raja Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (29/2/2020).(AP PHOTO)
Muhyiddin adalah politisi berpengalaman yang dipecat oleh PM Najib Razak sebagai wakil PM pada tahun 2015 setelah ia mengkritik penanganan skandal korupsi besar-besaran di dana investasi negara 1MDB. Dia membantu Mahathir pada tahun 2016 di Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), yang kemudian bekerja sama dengan Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar dengan perjanjian bahwa Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.
Anwar dukung Mahathir
Hingga Sabtu siang, Mahathir yang menjabat pelaksana tugas perdana menteri (PM) seperti berada di atas angin. Ia meraih dukungan dari rival lamanya, Anwar Ibrahim, untuk kembali menduduki jabatan perdana menteri. Drama terbaru di kancah politik negeri jiran itu bisa memulihkan retaknya aliansi dua politisi tersebut menyusul kolapsnya koalisi Pakatan Harapan, yang bermuara pada mundurnya Mahathir secara mendadak dari jabatan PM.

Pelaksana Tugas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) seusai menyampaikan pidato pada komite penanganan hak-hak rakyat Palestina yang tak dapat dipindahtangankan di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (28/2/2020).(AP PHOTO/VINCENT THIAN)
Anwar mengatakan, dirinya akan menyampaikan kepada Istana Negara Malaysia bahwa Mahathir kini menjadi kandidat perdana menteri dari koalisi Pakatan Harapan. Anwar menyatakan terima kasih kepada para anggota koalisi yang menyepakati keputusan dirinya ”untuk mundur selangkah dan mengajukan Mahathir sebagai kandidat kami sebagai perdana menteri, guna menghindari krisis politik dan mencegah agar tidak terjatuh pada sistem lama yang kami tolak”.
Keputusan mendukung Mahathir itu dimaksudkan untuk menghalangi kembali kekuatan-kekuatan lama di ranah politik Malaysia, termasuk kubu mantan PM Najib Razak. ”Ini saatnya melakukan hal yang tepat bagi (rakyat) dan negeri yang kami cintai,” demikian cuitan Anwar melalui akun Twitter-nya sebelum menyerahkan surat kepada Raja Malaysia yang berisi dukungan terhadap Mahathir.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Mahathir mengumumkan bahwa dirinya telah bertemu dengan para pemimpin dari koalisi Pakatan Harapan. Ia yakin mendapat dukungan cukup untuk kembali menjabat PM. Seusai Mahathir mengumumkan hal itu, tak lama kemudian koalisi Pakatan Harapan mengumumkan dukungan kepada Mahathir.
