Berita Kotabaru

Warga Keluhkan Debu Diduga dari PT ITP Tarjun, Begini Tanggapan Perusahaan

Warga Desa Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, mengeluh debu yang diduga dari PT ITP

Penulis: Man Hidayat | Editor: Hari Widodo
istimewa
Debu yang turun beberapa waktu lalu di permukiman warga Desa Tarjun. 

"Kalau kita kesana kita cek, apakah itu debunya sampai atau tidak. Jadi apakah itu debu dari aktivitas pabrik atau aktivitas mereka sendiri. Karena kami ada alat mendeteksi setiap hari," katanya.

Menurut warga terakhir yang parah sekitar 25 Februari, dari itu, Eva mengaku harus cek juga dengan kondisi pabrik saat itu. Apakah pabrik saat itu ada kegiatan karena memang ini lagi ada perbaikan.

"Tapi terkait debu ini, kami tidak menutup mata, memang kita sadar adalah pabrik debu namun semuanya sudah kita kendalikan dengan alat, dan juga kita ada bangun buffer zone dan penyiraman jalan-jalan, harapannya kita tidak akan menggangu aktivitas-aktivitas masyarakat," kata Eva.

Jajarannya juga ada pemantuan harian, bulanan atau aktivitas-aktivitas yang bisa menghasilkan debu sehingga masalah debu ini bisa teratasi.

" Dari hasil pemantauan tersebut, kita kroscek, semua hasilnya dibawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup. Kalaupun ada misalnya terjadi abnormal, maka kita akan melaporkan dengan kondisi itu akan terjadi lonjakan sedikit," katanya.

Foto Tara Basro Tanpa Busana Viral di Twitter Berujung Ancaman Pidana, Chef Renatta Ikut Bereaksi

Pengendara Motor Meninggal Setelah Bertabrakan dengan Pikap di Sultan Adam Banjarmasin

Kajari Tegaskan Kasus Dugaan Kunker Fiktif DPRD Banjar Belum Dihentikan

Pintu belakang Yang di tutup perusahaan ITP
Pintu belakang Yang di tutup perusahaan ITP (banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Terkait, pintu yang ditutup, menurut Eva itu tidak mempengaruhi perekonomian masyarakat. Itu ditutup lantaran pintu tersebut adalah akses menuju pabrik lewat pintu samping. Apalagi ABK kapal ya secara aturan memang tidak boleh turun kekapal.

" Saya rasa tidak berpengaruh, tetap normal juga. Kalaupun turun mungkin saja karena kami ada shutdown akan ada perbaikan yang cukup lama, sehingga tidak ada aktivitas," katanya. (banjarmasinpost.co.id/man hidayat)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved