Berita Tanahlaut
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap RSUD Hadji Boejasin Turun, dr Isna Ungkap Faktor Ini
Lima tahun terakhir Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Hadji Boejasin Pelaihari menurun meski sempat mengalami kenaikan di 2018.
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Lima tahun terakhir Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Hadji Boejasin Pelaihari menurun meski sempat mengalami kenaikan di 2018.
Berdasarkan data RSUD Hadji Boejasin Pelaihari pada IKK di 2015 berada di garis sekitar 75 persen sementara di 2016 di 74 persen, di 2017 di angka 73 persen, dan naik di 2018 yakni 74 persen dan jatuh lagi di 2019 di angka 72 persen dari nilai kepuasan 80 persen.
"Kita akui memang rumah sakit di lima tahun terakhir belum pada nilai kepuasan masyarakat yang bagus atau belum memuaskan," ujar Direktur RSUD Hadji Boejasin dr Isna Farida kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (6/3/2020).
Belum tercapainya kepuasan masyarakat tersebut ungkapnya ada banyak faktor atau indikator. Mulai dari sarana prasarana, SDM, persyaratan pelanggan, kejelasan waktu, hingga keterbukaan informasi.
• Asyiknya Bermain Air di Wisata Alam Sungai Kembang, Keren Buat Foto Selfi
• UPDATE Keganasan Covid-19 Jumat (6/3/2020) Malam: Pasien Corona Tembus 100 Ribu, 4 Ada di Indonesia
• Kaluarga Kaget, Pengantin Laki-laki Ternyata Wanita, Merasa Tertipu Penghulu Syok Setelah Ijab Kabul
• Gesture Yuni Shara Saat Bertemu Raffi Ahmad Disorot, Ini Reaksi Nagita Slavina
Ungkap Isna memang masih ada calon pasien yang belum mengetahui berkas yang harus dibawa untuk berobat ke RSUD Hadji Boejasin.
"Begitu kita tanya ke masyarakat, ternyata maish banyak yang tidak paham apa saja yang harus dibawa untuk berobat ke rumah sakit ini. Misalnya kartu berobat harus dibawa, KTP, ada saja yang belum paham," jelasnya.
Karenanya ia mengaku akan membuka informasi terkait RSUD Hadji Boejasin bagi masyarakat dengan adanya media sosial, website dan media lainnnya untuk memberi pemahaman kepada pelanggan.
"Kita ingin informasi persyaratan pelanggan itu harus bisa tersampaikan ke masyarakat dengan adanya media informasi yang kita buat nanti," jelasnya.
Mulai dari kepemimpinannya sejak akhir tahun lalu terangnya ia berharap akan ada pembenahan dan perbaikan di RSUD Hadji Boejasin sehingga IKM rumah sakit bisa meningkat.
Namun Isna berharap agar masyarakat bisa memaklumi di masa perpindahan kemarin sehingga masih banyak kekurangan RS yang belum terselesaikan.
"Ini pelan-pelan akan kita benahi dan semoga membawa dampak baik terhadap pelanggan," tambahnya.
Sementara terpantau usai perpindahan secara fisik rumah sakit memang belum tertata. Tempat parkir misalnya belum dipasang alur lintasan parkiran kendaraan roda dua ataupun roda empat. Selain itu lahan parkir juga masih ada yang becek usai hujan.
• Sikap Anang Saat BCL Nangis Efek Judika Nyanyi Disorot, Suami Ashanty Cueki Istri Ashraf Sinclair?
• VIDEO Menikmati Sensasi Jeram Wisata Arus Deras Sungai Kembang Tambela Desa Aranio
• 60 Perusahaan Tak Laporkan Pengelolaan Lingkungan ke Pemkab Tanahlaut
Salah satu pengunjung rumah sakit, Ardi, ia mengaku sempat bingung menuju gedung direktur.
"Kalau ada papan petunjuknya mungkin lebih bagus," sebutnya.
Namun untuk bangunan Ardi mengaku tak perlu diragukan.
"Jelas lebih bagus di tempat baru, cuma mungkin karena masih baru," tambahnya.
(banjarmasinpost.co.id/milna sari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/indeks-kepuasan-pelayanan-kesehatan-rsud-hadji-boejasin-pelaihari-turun.jpg)