Berita Sains

3 Bayi Komodo di Amerika Ini Lahir Tanpa Proses Perkawinan, Kok Bisa? Ini Fakta Ilmiahnya

3 Bayi Komodo di Amerika Ini Lahir Tanpa Proses Perkawinan, Kok Bisa? Ini Fakta Ilmiahnya

Editor: Didik Triomarsidi
Darian Lindsay
Dua dari tiga bayi komodo yang baru lahir di Kebun Binatang Chattanooga. Ketiga bayi komodo berjenis kelamin jantan, dan lahir dari proses pembuahan partenogenesis, yakni tidak melibatkan pejantan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - September 2019, Kebun Binatang Chattanooga di Tennessee, AS mengumumkan penetasan tiga komodo jantan. Ini adalah kabar baik bagi spesies yang rentah punah.

Terbaru melalui laman Facebook Kebun Binatang Chattanooga, mereka mengumumkan bahwa ketiga bayi komodo itu merupakan hasil pembuahan tanpa melibatkan komodo jantan. Artinya hanya melibatkan induk komodo, yang dinamai Charlie.

Dalam dunia ilmiah, fenomena ini disebut Partenogenesis, yakni perkembangan embrio tanpa fertilisasi atau pembuahan oleh pejantan.

Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies, termasuk tumbuhan tingkat rendah, invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang), dan vertebrata (hewan bertulang belakang).

Dikeroyok 10 Mahasiswa, Sudah Tumbang Anak Wakil Ketua DPRD Tasikmalaya Tetap Ditendang Ramai-ramai

Raja & Ratu Belanda Letakkan Karangan Bunga di TMP Kalibata, Kalteng Kehilangan Prajurit Terbaiknya

VIRAL Seorang Siswi Diikat & Ditelentangkan di Lantai Lalu Dilecehkan, 5 Siswa Ini Malah Kegirangan

Dipecat Gojek! Driver Ojol Palembang Tampar Kasir Wanita Alfamart Jadi Viral, Emosi Saat Isi GoPay

Meski partenogenesis dapat terjadi pada beberapa spesies hewan dan tumbuhan, tapi ini adalah fenomena langka di kalangan reptil, terutama komodo.

Dilansir IFL Science, Selasa (3/3/2020), reptil memiliki seleksi jenis kelamin yang lebih beragam dibanding mamalia yang hanya melibatkan kromosom X dan Y.

Beberapa reptil tidak menggunakan kromosom untuk menentukan jenis kelamin. Sebagai gantinya, pembentukan jenis kelamin pada embrio dipengaruhi oleh suhu di mana telur diinkubasi. Hal-hal lain pun lebih rumit.

Komodo betina membawa kromosom W dan Z, sedangkan jantan memiliki dua Zs.

Dalam partenogeneisis, betina menyediakan kromosom W atau Z tunggal yang kemudian digandakan.

"Ketika partenogenesis terjadi, induk hanya bisa membuat telur (berkromosom) WW atau ZZ. Telur dengan kromosom jenis kelamin WW tidak dapat berkembang, sehingga hanya menyisakan telur (kromosom) ZZ agar bisa menghasilkan bayi komodo jantan," kata petugas kebun binatang.

Kebun binatang sebelumnya telah berusaha mengawinkan Charlie dengan komodo jantan yang dinamai Kadal.

Namun, upaya perkawinan itu gagal dan Charlie melakukan pembuahan sendiri.

Halaman Facebook kebun binatang Chattanooga mencatat, komodo yang tinggal di alam liar umumnya hidup terisolasi dan sering menjadi agresif ketika didekati.

Perilaku ini akhirnya yang diyakini memungkinkan komodo dapat berkembang biak dengan cara kawin atau seksual maupun dengan partenogenetik.

"Komodo betina kerap menolak kawin, meski mereka kadang-kadang membentuk ikatan monogami jangka panjang dengan komodo jantan yang telah dipilih," tulis kebun binatang Chattanooga dalam keterangannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved