Kotabaru
Dinsos Kotabaru Lelang Paket Sembako Rumah Tangga Miskin, Fantastis Nilainya capai Rp 3,3 Miliar
Dinsos Kotabaru Lelang Paket Sembako Rumah Tangga Miskin, Fantastis Nilainya Rp 3,3 Miliar Lebih
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pengadaan paket sembako Dinas Sosial (Dinsos) Kotabaru dalam proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Proyek pengadaan paket sembako bernilai Rp 3,3 miliar lebih bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Pengadaan paket sembako dilaksanakan Dinsos, untuk rumah tangga miskin (RTM) sempat memunculkan perbincangan hangat di dunia maya atau media sosial (Medsos).
Menyikapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Nurviza, saat dikonfirmasi membenarkan, ada melelangkan proyek pengadaan paket sembako yang diperuntukan bagi keluarga RTM.
Menurut Nurviza, paket sembako yang sekarang lelangnya berproses, berjumlah 13.130 kepala keluarga tersebar di semua desa/kelurahan di Kabupaten Kotabaru.
• BRAKING NEWS: 3 Orang Tewas Akibat Tabrakan Motor dan Truk DLH di Sebelimbingan Kabupaten Kotabaru
• Buronan Pemerasan dan Penodongan di Banjarmasin Ditangkap di Palangkaraya, Didor Saat Akan Kabur
• Kehamilan Nia Ramadhani Disinggung Kakak Ipar, Jessica Iskandar Tanya Ini ke Istri Ardi Bakrie
• Ruben Onsu Berpisah dari Betrand Peto Sampai Nangis, Suami Sarwendah Relakan Koko Pergi untuk Ini
Lanjut Nurviza, jumlah desa di Kabupaten Kotabaru sebanyak 198 desa empat kelurahan. Sedangkan masing-masing desa, sebanyak 65 kepala keluarga (KK) menerima paket tersebut.
Kegiatan pengadaan paket sembako, sambung Nurviza dilaksanakan, sebenarnya karena dianjurkan Kementerian. "Kalau di provinsi sudah setiap tahun. Kalau di Kementerian melewati pendamping PKH kita, setiap tahun itu memang harus ada," jelasnya.
Tidak bisa hanya menerima bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat, sementara kabupaten tidak berbuat untuk masyarakat di daerag. "Makanya diadakanlah pendampingan dari APBD kita," sambung Nurviza.
Maka dari itu, sebenarnya bukan hal yang baru. Tapi tidak bisa dilaksanakan di daerah, dimungkinkan karena masalah anggaran sehingga belum bisa terkaper.
"Tapi di pusat, Kementerian dan Provinsi sudah lama berjalan. Misal, kalau dulu raskin, sekarang rastra, kemudian BPNT (bantuan pangan non tunai). Sekarang, tahun ini dirubah menjadi sembako," terang Nurviza kepada banjarmasinpost.co.id.
Dari Rp 110 ribu menjadi Rp 150 ribu. Namun terhitung dari Januari, oleh Kementerian dijadikan Rp 200 ribu perumah tangga miskin.
"Nah, sisa yang tidak dapat itulah yang dibantu dengan dana APBD," bebernya.
Berdasarkan data Dinsos, masyarakat miskin di Kotabaru berjumlah 77 ribu. Sementara Kotabaru mendapat bantuan dari program PKH hanya sekitar 4.000. Selain dari BPNT sekitar 6.000.
"Kita tidak bisa mencukupi jumlah 77 ribu. Dan, sanggupnya kita cuman 13.320 rumah tangga miskin," tandas Nurviza.
• Protes Syahnaz ke Suami Saat di Depan Irish Bella & Ammar Zoni, Jeje Govinda Minta Anak Lagi
• Empat Bulan klaim RSUD Badaruddin Kasim Tabalong Belum Dibayar BPJS, ini Alasannya
• Komunitas Musik Panting Srikandi Kabupaten Tanahlaut Gunakan Peralatan Pinjaman
Sementara itu, Kabag LPSE Sekretariat Daerah Kotabaru Rahmad Nurdin, mengatakan lelang terkait pengadaan paket sembako di Dinsos dengan nilai pagu Rp 3.307.500.000, saat ini sedang berjalan dan hari ini (Rabu) terakhir masa sanggah.
"Lelang diumumkan tanggal 17 Februari," pungkas Rahmad. (banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kepala-dinsos-kotabaru-nurviza.jpg)