Wabah Virus Corona
Gara-gara Tuduh Militer AS Bawa Virus Corona ke Wuhan, Beijing Dianggap Lakukan Manuver Berbahaya
Duta Besar China dipanggil buntut salah satu pernyataan pejabat Beijing bahwa militer AS membawa virus corona ke Wuhan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Duta Besar China dipanggil buntut salah satu pernyataan pejabat Beijing bahwa militer AS membawa virus corona ke Wuhan.
Diplomat top AS di Asia, David Stilwell, merilis "kehadiran mendesak" kepada Dubes Cui Tiankai, seperti dilaporkan AFP Jumat pekan lalu (13/3/2020).
Pemanggilan itu terjadi sehari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengunggah teori konspirasi soal virus corona.
"China mencoba mengalihkan kritik bahwa mereka dianggap memulai wabah global ini, dan tidak memberitahukannya kepada dunia," kecam Stilwell.
• BREAKING NEWS: Mulai Besok SD, SMP & PAUD di Banjarmasin Diliburkan, Antisipasi Virus Corona
• Jokowi Larang Pemerintah Daerah Lakukan Lockdown Virus Corona, Hanya Ini yang Boleh
• Dampak Corona, Ekspor Batu Bara Kalsel Turun 25 Persen, Solihin: Tak Ada Transaksi atau Kontrak Baru
• Pastor Ini Lakukan Penyerangan Seksual Pada Anak Pramuka, Dipecat Lalu Dihukum 5 Tahun Penjara
Dia menuturkan Beijing sudah membuat manuver berbahaya dengan menyembulkan teori konspirasi yang belum tentu jelas kebenarannya.
"Karena itu, (pemanggilan Dubes Cui) adalah langkah kami untuk menoleransinya, demi kebaikan rakyatnya dan seluruh dunia," jelas dia.
Dalam kicauannya baik dalam bahasa Inggris dan Mandarin di Twitter, Zhao mengunggah video Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Redfield.
Kicauan itu terjadi sehari setelah Zhao menuturkan bahwa "pasien nol" kemungkinan bukan berasal dari Wuhan, seperti pertama terdeteksi pada Desember 2019.
Zhao menyebut Redfield mengaku warga yang meninggal akibat flu ternyata dites positif virus corona, setelah dilakukan diagnosa posthumous.
"CDC tertangkap basah. Kapan pasien nol mulai terjadi AS? Bagaimana orang-orang itu terlibat? Apa nama rumah sakitnya?" tuduh Zhao.
"Mungkin saja militer AS yang membawa wabah ini ke Wuhan. Ayolah transparan! Beberkan data kalian ke publik! AS berutang penjelasan!" tantangnya.
Komentar Zhao merespons pemerintahan Presiden Donald Trump yang terus menonjolkan dari mana virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu berasal.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut penyakit itu "virus Wuhan". Sedang Penasihat Keamanan Nasional Robert O 'Brien yang menuding Beijing lambat bereaksi.
Berbeda dengan Zhao, Cui dikenal sebagai pendekatan diplomatiknya. Sehari sebelum dipanggil, dia sempat mengunggah kicauan.
Dalam kicauannya itu, Dubes China berusia 67 tahun tersebut berharap dua negara bisa berjalan beriringan dalam memerangi SARS-Cov-2.