Breaking News

Wabah Virus Corona

Gara-gara Tuduh Militer AS Bawa Virus Corona ke Wuhan, Beijing Dianggap Lakukan Manuver Berbahaya

Duta Besar China dipanggil buntut salah satu pernyataan pejabat Beijing bahwa militer AS membawa virus corona ke Wuhan.

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/STR/CHINA OUT
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Duta Besar China dipanggil buntut salah satu pernyataan pejabat Beijing bahwa militer AS membawa virus corona ke Wuhan.

Diplomat top AS di Asia, David Stilwell, merilis "kehadiran mendesak" kepada Dubes Cui Tiankai, seperti dilaporkan AFP Jumat pekan lalu (13/3/2020).

Pemanggilan itu terjadi sehari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengunggah teori konspirasi soal virus corona.

"China mencoba mengalihkan kritik bahwa mereka dianggap memulai wabah global ini, dan tidak memberitahukannya kepada dunia," kecam Stilwell.

BREAKING NEWS: Mulai Besok SD, SMP & PAUD di Banjarmasin Diliburkan, Antisipasi Virus Corona

Jokowi Larang Pemerintah Daerah Lakukan Lockdown Virus Corona, Hanya Ini yang Boleh

Dampak Corona, Ekspor Batu Bara Kalsel Turun 25 Persen, Solihin: Tak Ada Transaksi atau Kontrak Baru

Pastor Ini Lakukan Penyerangan Seksual Pada Anak Pramuka, Dipecat Lalu Dihukum 5 Tahun Penjara

Dia menuturkan Beijing sudah membuat manuver berbahaya dengan menyembulkan teori konspirasi yang belum tentu jelas kebenarannya.

"Karena itu, (pemanggilan Dubes Cui) adalah langkah kami untuk menoleransinya, demi kebaikan rakyatnya dan seluruh dunia," jelas dia.

Dalam kicauannya baik dalam bahasa Inggris dan Mandarin di Twitter, Zhao mengunggah video Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Redfield.

Kicauan itu terjadi sehari setelah Zhao menuturkan bahwa "pasien nol" kemungkinan bukan berasal dari Wuhan, seperti pertama terdeteksi pada Desember 2019.

Zhao menyebut Redfield mengaku warga yang meninggal akibat flu ternyata dites positif virus corona, setelah dilakukan diagnosa posthumous.

"CDC tertangkap basah. Kapan pasien nol mulai terjadi AS? Bagaimana orang-orang itu terlibat? Apa nama rumah sakitnya?" tuduh Zhao.

"Mungkin saja militer AS yang membawa wabah ini ke Wuhan. Ayolah transparan! Beberkan data kalian ke publik! AS berutang penjelasan!" tantangnya.

Komentar Zhao merespons pemerintahan Presiden Donald Trump yang terus menonjolkan dari mana virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu berasal.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut penyakit itu "virus Wuhan". Sedang Penasihat Keamanan Nasional Robert O 'Brien yang menuding Beijing lambat bereaksi.

Berbeda dengan Zhao, Cui dikenal sebagai pendekatan diplomatiknya. Sehari sebelum dipanggil, dia sempat mengunggah kicauan.

Dalam kicauannya itu, Dubes China berusia 67 tahun tersebut berharap dua negara bisa berjalan beriringan dalam memerangi SARS-Cov-2.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved