Wabah Corona di Kalteng

Kapuas Siapkan 3 Opsi Antisipasi Kelangkaan Bahan Pokok di Tengah Covid-19

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kapuas, Kalteng siapkan strategi di tengah wabah virus corona ( Covid-19 )

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/FADLY SETIA RAHMAN
Suasana salah satu pasar tradisional di Kota Kualakapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ( Kalteng ), Kamis (2/4/2020). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Upaya mengantisipasi kelangkaan bahan pokok di tengah siaga pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Sejumlah opsi pun telah disiapkan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) Kabupaten Kapuas.

Kepala Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas, Batu Panahan, Kamis (2/4/2030). mengatakan, tiga opsi yang disiapkan, yaitu dengan operasi pasar, menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang.

"Operasi pasar memang rutin dilaksanakan, apalagi jika memang terjadi kelangkaan bahan pokok. Kami akan turun melaksanakan operasi pasar melibatkan pihak keamanan dan tim lintas sektoral agar tidak ada penimbunan barang dan permainan harga oleh pedagang," katanya.

Pandemi COVID-19, Kapuas Siapkan Strategi Ekonomi dan Ketahanan Pangan

Satgas Covid-19 Disinfeksi Kapal Beserta Awak yang Masuk Kabupaten Kapuas

VIDEO Sediakan Tempat Cuci Tangan Gratis di Depan Sekretariat KNPI Kapuas

Polres Kapuas Keliling Kota, Lakukan Penyemprotan Disinfektan Serentak

Lalu, jika terjadi lonjakan harga bahan pokok, opsi pasar penyeimbang pun bisa dilakukan.

"Misal terjadi lonjakan harga, maka pasar ini akan masuk atau diadakan, dengan harga lebih murah dari harga pasaran untuk membuat harga bisa kembali stabil dan normal," tambahnya.

Lalu, bisa juga dilaksanakan opsi pasar murah. Bahkan dengan teknis online atau cara tertentu guna menghindari sosial distancing atau berkerumunnya orang.

"Opsi yang disiapkan ini akan dilaksanakan menyesuaikan kondisi di lapangan. Terlepas dari itu, tentu kami  berharap tidak sampai terjadi kelangkaan dan melonjaknya harga barang, dengan sejumlah langkah yang telah dilakukan," ungkapnya.

Sempat disampaikannya pula kondisi pasar di Kapuas saat ini masih normal baik secara ketersediaan maupun harga bahan pokok.

Hanya saja memang untuk gula pasir harganya masih tinggi, dari semula kisaran Rp 12.000 kini berkisar Rp 22.000 per kilogram.

"Namun ini tidak hanya di Kapuas, tapi nasional, karena kuota gula pasir di lokal, tidak mampu memenuhi permintaan pasar, hingga muncul kebijakan pusat untuk mengimpor gula 30 persen," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Fadly Setia Rahman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved