Berita Banjarmasin
Penjualan Kembang di Pasar Sudimampir Banjarmasin Sepi, Begini Curhat Acil Ijah
Bagi para penjual kembang di Pasar Sudimampir tidak adana kegiatan berimbas pada merosotnya penghasilan mereka
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOS.CO.ID, BANJARMASIN - Pasar Sudimampir sangat terkenal sebagai kawasan penjualan kembang atau bunga rangkai.
Berpuluhan tahun ibu-ibu ini menjajakan bunga yang sering digunakan untuk ritual-ritual keagamaan, kematian, resepsi pernikahan, penyambutan orang penting dan sebagian orang bahkan menjadikannya sebagai oleh-oleh ketika berlibur.
Namun sejak merebaknya virus corona di Kalsel dan segala kegiatan ditunda atau dibatalkan ikut mempengaruhi penghasilan para penjual kembang.
Acil Ijah (53), seorang penjual kembang di kawasan Pasar Sudimampir, mengakui sudah tiga minggu omset penjualan menurun hingga 70 %.
• UPDATE Corona di Kapuas Kalteng, Satgas Sebut Dua PDP Negatif COVID-19
• ULIN-1 Bikin Banjarmasin Jadi Kota Transmisi Lokal Virus Corona, Begini Langkah GTPPP
• Syarat & Cara Mendapatkan Kartu Pra Kerja di www.prakerja.go.id, Catat Jadwalnya
Selain berjualan di pinggiran jalan, ia juga menyebutkan memiliki langganan di Sampit, Muarateweh dan Kandangan, yang dikirim setiap hari Minggu.
Profesi ini sudah dijalani selama 47 tahun dan tidak pernah berpindah tempat.
Karena baginya pasar Sudimampir tempat yang tepat selain ramai juga merupakan pusat perbelanjaan masyarakat.
"Sudah tiga minggu pembeli kembang sangat sepi, biasanya satu hari dapat 1 juta, sekarang pulang ke rumah hanya bisa bawa 200 ribu." ungkapnya saat ditemui Banjarmasinpost.co.id, Minggu (5/04/2020).
Ia juga menambahkan aktivitas jualan dilakukan dari 06.00 wita sampai 18.00 wita.
(Banjarmasinpost.co.id/Stan)