Wabah Virus Corona

Jadi Peringkat Satu, AS Buat Kuburan Massal Korban Covid-19 di Pulau Ini

Banyaknya korban berjatuhan di New York membuat pemerintah setempat langsung menggali kuburan massal.

Editor: Rahmadhani
LUCAS JACKSON/REUTERS
Alat berat terlihat sedang dioperasikan untuk menggali kuburan massal di Hart Island, New York City, New York, Amerika Serikat. Foto diambil pada 8 April 2020. 

EDITOR : Rahmadhani

BANJARMASINPOST.CO.ID - Amerika masih menjadi negara di urutan pertama dengan jumlah kasus positif 468.895, Jumat (10/4)

Tidak hanya itu, hari ini Amerika juga memiliki penambahan kasus kematian.

Terdapat 6 kasus tambahan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dengan total di Amerika sudah ada 16.697 kasus kematian.

Update Covid-19 Dunia : Kasus Kematian di Amerika Tembus 16 Ribu Jiwa

Ini Obat Virus Corona yang Dipakai untuk Pasien Sembuh di Kalsel

Negara bagian New York di Amerika Serikat ( AS) kini mencatatkan jumlah kasus virus corona terbanyak.

New York bahkan jumlah kasusnya lebih banyak dibandingkan China (81.907), tempat virus corona pertama kali muncul.

New York mencatatkan sekitar 7.000 korban meninggal, lebih rendah dari Italia dan Spanyol, tapi dua kali jumlah korban di China (3.336).

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang coronavirus novel, COVID-19, di Ruang Sesi Brady di Gedung Putih pada 31 Maret 2020, di Washington, DC. - Trump pada hari Selasa memperingatkan sangat menyakitkan dua minggu ke depan ketika Amerika Serikat bergulat dengan lonjakan kasus coronavirus.
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang coronavirus novel, COVID-19, di Ruang Sesi Brady di Gedung Putih pada 31 Maret 2020, di Washington, DC. - Trump pada hari Selasa memperingatkan sangat menyakitkan dua minggu ke depan ketika Amerika Serikat bergulat dengan lonjakan kasus coronavirus. (AFP/MANDEL NGAN)

* Kuburan massal

Banyaknya korban berjatuhan di New York membuat pemerintah setempat langsung menggali kuburan massal.

Lokasi yang dipilih adalah di Pulau Hart di luar Bronx, yang telah digunakan selama lebih dari 150 tahun oleh pejabat kota, sebagai situs pemakaman massal bagi orang-orang yang tidak memiliki kerabat dekat atau yang keluarganya tidak mampu membayar biaya pemakaman.

Dilansir dari BBC, foto-foto telah bermunculan menunjukkan para pekerja dengan baju hazmat mengubur peti mati di kuburan massal New York City.

Rekaman dari drone juga menunjukkan para pekerja menggunakan tangga untuk turun ke lubang besar tempat peti mati ditumpuk.

Kegiatan pemakaman di situs tersebut telah meningkat di tengah pandemi virus corona.

Dari yang biasanya seminggu sehari kini menjadi seminggu lima hari, menurut Departemen Pemasyarakatan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved