Wabah Corona di Kalsel
Jalani Karantina Terdampak Corona, Segini Jumlah KK di Banjar yang Dapat Bantuan Pangan
Hilman menjelaskan tidak semua ODP maupun kontak erat risiko tinggi yang mendapatkan jaminan hidup dari Pemkab Banjar
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Keberadaan Orang Dalam Prmantauan (ODP) dan kontak erat risiko tinggi menjadi perhatian khusus Gugus tugas Penanggulangan, Pencegahan, dan Penanganan (GTPPP) Covid-19 Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mereka terus dipantau secara berkelanjutan guna memastikan disiplin menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.
Fase ini setidaknya dilakukan selama 14 hari karena masa inkubasi virus corona selama dua pekan.
Artinya, gejala akan muncul setelah rentang waktu tersebut.
• UPDATE Covid-19: Mengapa Lebih Banyak Pria yang Meninggal karena Virus Corona?
• Masih Gagal Dapat Token Listrik Gratis, Berikut Klaim di Login www.pln.co.id atau WA 08122123123
• Jual Kripik Singkong Raih Rp 100 M, Raffi Ahmad Bongkar Bisnis yang Dibangun Bareng Nagita Slavina
Data terkini yang dirilis GTPPP Covid-19 Banjar saat ini tercatat 33 kontak erat.
Seperti halnya ODP (94 orang), mereka sama-sama menjalani protokol atau prosedur karantina yang sama.
"Pemerintah Kabupaten Banjar menjamin kebutuhan hidup ODP atau kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif covid-19," ucap Ketua GTPPP Covid-19 Banjar HM Hilman ST MT, Senin (13/4/2020).
Hilman yang juga sekretaris daerah Pemkab Banjar ini menjelaskan tidak semua ODP maupun kontak erat risiko tinggi yang mendapatkan jaminan hidup dari pemerintah daerah.
Hal ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi mereka.
"Kebutuhan ODP atau kontak erat beserta keluarga dijamin oemerintah daerah apabila tidak mampu dan tidak di-support oleh keluarganya yang lain atau tetangga atau lingkungannya," jelas Hilman.
Saat ini, sebutnya, sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 29 orang yang mendapat jaminan kebutuhan hidup dari Pemkab Banjar.
Bantuan bahan pangan yang diberikan paparnya, berupa beras sebanyak enam kilogram, gula dua kilogram, minyak goreng dua liter, susu dua kaleng.
Kemudian sarden lima kaleng, teh celup dua kotak, biskuit regal dua bungkus, mie instan 10 bungkus, sabun cuci tangan satu buah, telur dua kilogram.
"Total nominalnya sekitar Rp 350 ribu per paketnya. Bantuan bahan pangan itu untuk kebutuhan hidup selama menjalani karantina 14 hari," sebut Hilman.
Lebih lanjut ia berharap masyarakat melaporkan diri apabila mengalami gejala yang mengarah terinfeksi Covid-19 seperti suhu tubuh tinggi, batuk, dan pilek, lalu mengisolasi diri beserta keluarga.
"Pemkab Banjar akan menanggung kebutuhan hidup selama isolasi. Ini merupakan bagian kewaspadaan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkas Hilman.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
