Berita Banjarmasin
Dampak Corona, Pemasukan Dua Panti Asuhan di Banjarmasin Jadi Seret
Virus Corona atau Covid-19 juga dirasakan pengelola Panti Asuhan di Banjarmasin. Semenjak Pandemi Corona, pemasukan mereka jadi seret.
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - keadaan dan situasi pandemi virus corona berdampak luas pada perekonomian. Seperti yang di alami dua panti di Banjarmasin.
Pengasuh Panti Asuhan Sentosa, Yusuf(44), mengatakan di panti ini ada 84 anak yang terbagi dua layanan. 43 anak di layanan non panti yang masih berada di Kawasan Banjarmasin.
Semua di biayayai sekolahnya dari spp dan semua perlengkapannya. Dan 41 anak yang ada di panti. Rata-rata dari Luar Kota Banjarmasin.
Menurutnya selama adanya pandemi corona perekonomian di panti memang sedikit mengalami penurunan.
• Peringati HUT ke-16 Tahun, PT Ambapers Serahkan Santunan ke Panti Asuhan Asri Putra
• Bank Kalsel Serahkan Bantuan Pembangunan Gedung Panti Asuhan Aisyiyah Hikmah Zam-Zam Banjarmasin
• BUMN Berbagi untuk Sesama, Serahkan Bantuan untuk 500 Anak Panti Asuhan se Palangkaraya
Hal ini menuntut kejelian dalam mengurus masalah income.
Untuk itu pihaknya membuat Program Satu Keluarga Satu Anak Asuh.
"Program ini adalah program yang mana mereka di biayai oleh orangtua asuh, satu anak Rp 750 ribu," Kata Yusuf kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (14/4/2020).
Sekarang sudah ada 15 anak yang terdaftar. Yang memberikan adalah orangtua asuh. Di antaranya bantuan dari pemerintah, dari Kesra (Kesejahteraan Rakyat) dan Dinas Sosial. Biasanya dari Kesra memberikan bantuan sembako.
Selain dari bantuan pemerintah, ada juga bantuan dari masyarakat sekitar Banjarmasin dan luar daerah.
Namun kami juga memiliki Usaha Ekonomi Produktif (UEP), di antaranya guest house, penyewaan aula dan kios. Yang mana usaha ini dibangun dari uang sumbangan donatur.
"Uangnya kami simpan, setelah terkumpul baru dibangun," Kata Yusuf.
Hasil dari usaha ini di gunakan untuk menambah dan menutupi kebutuhan di panti. Untungnya Tempat ini strategis sehingga mudah untuk di kunjungi.
Serupa dengan Ketua Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah. H Yusnawir Yusuf (65), mengaku sudah sekiranya dua bulan sejak pandemik corona, biaya operasional di panti mengalami failed.
Sebelum adanya pandemi ini banyak yang datang membantu setelah adanya pandemik pun ada namun tidak banyak. Cuma yang ada yang kecil-kecil, kalau sumbangan yang besar belum ada.
"Untungnya kami memiliki uang cadangan untuk menutupi biayaya di sini," kata H Yusnawir.
Sementara ini, uang cadangan itulah yang ia gunakan untuk menutupi kekurangan biaya di panti.
Untuk menambah pemasukan, rencananya ia dan pengurus lainnya ingin membuka kembali usaha yang sempat tutup dalam waktu dekat ini.
• BUMN Berbagi untuk Sesama, Serahkan Bantuan untuk 500 Anak Panti Asuhan se Palangkaraya
• Mercure Banjarmasin dan Novotel Banjarbaru Gelar Solidarity Week di Panti Asuhan Bhakti Luhur
Yusuf dan Yusnawir sama- sama mengaku tahun lalu mendekati bulan Ramadhan sudah mendapatkan undangan.
Sekarang sampai saat ini belum mendapatkan undangan mengisi Ramadhan.
"Mungkin karena lagi pandemi ini, orang hanya diam di rumah saja dan belum memiliki rencana untuk bulan Ramadhan," ucap H Yusnawir. (banjarmasinpost.co.id/siti bulkis)
