Wabah Corona di Kalsel
Rapid Test Covid-19 Dilanjutkan dengan Pemeriksaan Swab di Tabalong
Seorang warga Kabupten Tabalong, Kalimantan Selatan, dinyatakan positif Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ( Kalsel ) saat ini masih terus melakukan rapid test terhadap warga yang telah melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan.
Hal itu karena salah satu warga Kabupten Tabalong yang dinyatakan positif Covid-19 memiliki riwayat perjalanan dari Gowa.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupten Tabalong, dr Taufiqurrahman, Selasa (14/4/2020), mengatkan, saat ini sudah ada sekitar 44 orang yang telah dilakukan rapid test dari 69 orang yang rencananya akan dilakukan rapid test.
Ada 17 orang yang menunjukkan hasil reaktif dan dilanjutkan ke pemeriksaan swab.
Diketahui, swab merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan pengambilan sampel dari lendir hidung dan tenggorokan.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan swab, ada tiga orang yang dilakukan karantina di rumah singgah dan mereka sudah dilakukan pemeriksaan swab.
• Paket Pembangunan di Tabalong ini Tertunda Setelah Wabah Covid-19 Merebak
• Terdampak Corona, Ini Kategori Penerima Bantuan dari Dinsos Tabalong
• Hotel dan Rumah Makan Terdampak Covid-19, Target Pendapatan di Tabalong Dievaluasi
• Pemkab Tabalong Fungsikan Rumah Sakit Lama untuk Pasien Covid-19
• Pasien Covid-19 Sembuh Berasal dari Tabalong & Banjar, Ini Kondisi Positif Lainnya di Kalsel
"Sampelnya masih akan dikirim ke RSUD Ulin Banjarmasin, 69 warga yang dilakukan rapid test melakukan isolasi, tiga orang dilakukan isolasi dirumah singgah sisanya isolasi mandiri," sebutnya.
Terpisah, Plt Camat Muara Uya, Abdul Wahid, mengatakan, di Kecamatan Muara Uya ada dua orang yang hasil rapid testnya dilanjutkan ke pemeriksaan swab dari 11 orang yang mengikuti rapid test.
"Hari ini dua orang pengambilan sampel untuk pemeriksaan swab, dilakukan di Puskesmas Muara Uya dan menggunakan ruangan yang terpisah dengan pasien umum," ujarnya.
Abdul Wahid, mengatakan, dua orang warganya itu sudah diberikan penjelasan dan pengertian secara langsung bahwa tidak boleh keluar rumah kecuali ke kebun.
"Untuk beribadah, kami juga minta melakukannya di rumah, tidak berjemaah di masjid, ke tempat umum juga dilarang sementara waktu," ujarnya.
Pihaknya berharap warganya tidak positif terpapar virus corona dan saat inintindakan pencegahan sudah dilakukan hingga ke tingkat desa dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
Memberikan sosialisasi untuk terus mengenakan masker saat beraktivitas keluar rumah, menjaga jarak dan menjaga kebersihan.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
