Wabah Corona di Kalsel
VIDEO Sepinya Toko Oleh-oleh Khas Kalsel di Banjarmasin
Ia mengakui penjualan menurun drastis sebanyak 75 persen, namun demikian sesekali ada pengunjung yang membeli di tokonya tapi tidak banyak
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dampak corona atau covid-19 menerjang perekonomian tak terkecuali penjualan oleh-oleh atau suvenir, hal ini dirasakan dampaknya oleh beberapa toko yang menjual oleh-oleh makanan khas Banjar, Senin (13/04/2020).
Dewi Safitri (26), seorang penjaga toko Pusat Oleh-oleh Khas Kalimantan Andalas yang terletak di Jl Perintis, Pasar Lama, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengatakan akhir-akhir ini penjualan sepi, omzet menurun drastis sejak ada wabah covid-19.
Ia mengakui penjualan menurun drastis sebanyak 75 persen, namun demikian sesekali ada pengunjung yang membeli di tokonya tapi tidak banyak cuma beberapa bungkus saja.
• VIDEO Penyebab Kecelakaan, Lubang Jalan Nasional di Tapin Ditanami Pohon Pisang
• VIDEO Melirik Gurihnya Iwak Pakasam alias Samu
"Biasanya yang orang-orang sini saja yang beli bukan orang dari luar daerah," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id. Dulu sebelum ada wabah virus corona pengunjung banyak yang datang dari luar Pulau Kalimantan, diantaranya Jakarta, surabaya dan Malang, banyak datang dengan bus pariwisata dan kendaraan pribadi.
"Paling banyak dari Jakarta dan Pulau Jawa," ujarnya.
Di toko tersebut menjual macam-macam makanan khas Banjarmasin diantaranya Amplang, Ikan Kering, Dodol, Sagu, wajik, tenggiri dan lain-lain.
Selain menjual makanan khas banjarmasin di toko tersebut juga menjual suvenir gantungan kunci, dan paling banyak diburu pengunjung gantungan kunci khas Banjar.
"Paling banyak dicari gantungan kunci khas Banjarmasin yang ada gambar orang dayak," imbuhnya.
Hal sama juga disampaikan Rara (27) seorang pegawai toko Pusat Oleh-oleh Khas Banjar yang berada di Jl Perintis, Pasar Lama, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, penjualannya menurun 85 persen semenjak ada wabah virus corona, karena orang-orang banyak di rumah.
"Untuk omzetnya ada penurunan 85 persen semenjak ada virus corona," ujarnya.
Sebelum covid-19 mewabah wisatawan yang datang ke tokonya dari berbagai daerah bahkan ada yang dari luar negeri.
"Kemarin ada yang datang ke sini dari Malayasia," ujarnya.
Biasanya produk yang banyak diburu wisatawan Amplang Tengiri merek Mei-lan dan ikan asin kering.
"Paling laku Amplang merek Mei-lan," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/ Ahmad Rahman)