Wabah Corona di Kalsel
Suhu Tubuh Santri Dicek Satgas Covid-19 Kabupaten Tapin
Puluhan santriwati menjalani pengecekan kesehatan Satgas Bidang Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Puluhan santri Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri asal Kabupaten Tapin dipulangkan di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
Mereka menjalani pengecekan kesehatan Satgas Bidang Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tapin, Selasa (14/4/2020).
Ustadzah pendamping, Rosiana, mengatakan, santrinya memulai perjalanan dari pondok dan kemudian turun di Kecamatan Binuang, selebihnya 47 santri turun di Taman Rantau Baru.
"Jumlah santri dari Banua Anam termasuk ustadazah pendampingan, sekitar 158 orang, menaiki enam mobil angkutan umum jenis bus," katanya.
Noor Izzatil Hasanah, siswa kelas XI di SMA Islam Darul Hijrah Putri mengaku senang karena selamat dalam perjalanan hingga tiba di Kabupaten Tapin.
"Senang dipulangkan. Saya sudah bawa buku pelajaran karena nanti begitu masuk pondok lagi langsung ulangan tengah semester," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.
• Rasa Kemanusiaan Memanggil Mereka Jadi Relawan Penguburan Jasad Positif Covid-19 di Tapin
• Pasien Positif Virus Corona di Tapin Dijemput Paksa, Ini Kata Gugus Tugas Covid-19
• Pasien Positif Corona di Tapin Karantina Mandiri Dipantau Petugas Medis Tiga Kali Sehari
• Cegah Kerumunan, Pemkab Tapin Tiadakan Safari Ramadan dan Pasar Wadai
• Tahanan Jaksa Tak Diterima di Rutan Tapin, Terpaksa Dititipkan di Sini
• Tidak Bentuk Gugus Tugas, Pemkab Tapin Bentuk Relawan Desa Lawan Covid-19
Ketika tiba di RTH Rantau Baru, mereka diminta berbaris berjarak untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh dan pendataan alamat dan nomor telepon.
Dari puluhan santri asal Bumi Ruhui Rahayu tidak ada yang suhu tubuhnya melebihi batas normal, sehingga diperbolehkan pulang bersama orangtua dan kerabat.
Hj Ira, satu orangtua santri mengapresiasi penyambutan itu karena bertujuan memastikan kesehatan santri.
"Tiga anak saya semua mondok di Darul Hijrah. Dua putra sudah dipulangkan dan satunya di Darul Hijrah Putri yang dipulangkan hari ini. Sebelumnya saya sempat khawatir karena tidak dapat berkomunikasi dengan puteri saya," katanya.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tapin, H Said Abdul Nasir, pemeriksaan kesehatan merupakan bagian dari proses upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Menurutnya, santri putri itu sudah diisolasi mandiri dari pihak pondok, sejak 23 Maret hingga 13 April ini.
"Saya berterima kasih atas dukungan Polres Tapin, Polsek Tapin Utara serta Satlantas Polres Tapin yang mengawal rombongan santri," katanya.
Imbauan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tapin, sebut Said Abdul Nasir, setelah tiba di rumah agar santri tidak langsung berkomunikasi ataupun interaksi dengan kerabat.
"Sebaiknya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," harapnya.
Kapolsek Tapin Utara, Ipda DR Subroto, berjanji akan melakukan pengecekan dan pemantauan santriwati selama melaksanakan isolasi mandiri. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
