Berita Tapin

Siswa SMAN 1 Rantau Semangat Jalani TKA Meski di Tengah Keterbatasan Komputer

224 siswa kelas XII SMAN 1 Rantau, Kabupaten Tapin, mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), ini kata pihak sekolah

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Irfani Rahman
Foto Istimewa Kiriman Kepala SMAN 1 Rantau
IKUTI TKA- Sebanyak 224 siswa kelas XII SMAN 1 Rantau, Kabupaten Tapin, mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) Nasional yang dimulai sejak Senin (3/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Sebanyak 224 siswa kelas XII SMAN 1 Rantau, Kabupaten Tapin, mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) Nasional yang dimulai sejak Senin (3/11/2025).

Pelaksanaan TKA ini terbagi dalam dua gelombang, masing-masing diikuti oleh 112 siswa per hari karena keterbatasan jumlah komputer yang tersedia di sekolah. 

Kepala SMAN 1 Rantau, Moh Farid Amrullah, mengatakan tes ini dilaksanakan selama empat hari. 

Dua hari pertama untuk gelombang pertama, dan dua hari berikutnya untuk gelombang kedua. 

“Hari ini merupakan pelaksanaan hari pertama untuk gelombang pertama. Total peserta kita 224 siswa, dibagi dua gelombang karena perangkat komputer terbatas,” ujarnya. 

Pada hari pertama, siswa mengerjakan tiga mata pelajaran wajib, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Sementara pada hari berikutnya, siswa mengerjakan satu mata pelajaran pilihan dari delapan bidang yang disediakan, seperti PKN, Kimia, Fisika, Biologi, Matematika Lanjut, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.

Baca juga: Pelaksanaan TKA di SMAN 2 Banjarbaru Sempat Alami Kendala, Masalah Jaringan dan Koneksi Server

Baca juga: Perahu Kecil Ditemukan Tanpa Awak di Sungai Barito, Penangkap Ikan Diduga Tenggelam di Batola

“Selama dua hari pertama, siswa menyelesaikan tiga mapel wajib dan satu mapel pilihan. Setelah itu, gelombang kedua akan mengikuti dengan pola yang sama,” jelas Farid. 

Farid menambahkan, seluruh siswa kelas XII diwajibkan mengikuti TKA Nasional meskipun sifatnya tidak menentukan kelulusan. 

Hasil tes ini nantinya menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi dan alat ukur kemampuan akademik siswa.

“Awalnya tes ini tidak wajib, tapi karena hasilnya bisa dipakai untuk syarat kuliah, kami wajibkan seluruh siswa ikut. Khawatir nanti setelah lulus dan ingin kuliah, mereka tidak punya nilai TKA,” ungkapnya.

Dijelaskan Farid, pelaksanaan TKA di SMAN 1 Rantau berjalan lancar tanpa kendala teknis berarti. 

Pihak sekolah sebelumnya telah melakukan simulasi sistem ujian online untuk memastikan kesiapan jaringan dan perangkat.

Selain itu, hasil TKA nantinya akan digunakan sebagai bahan refleksi bagi siswa dan guru untuk mengetahui kemampuan akademik di setiap mata pelajaran.

“Nilai TKA ini bisa menjadi bahan evaluasi. Siswa bisa tahu di mana kekurangannya, dan guru pun bisa memperkuat materi di bidang yang nilainya masih rendah,” terang Farid.

Meski seluruh peserta hadir, ada beberapa siswa yang belum dapat mengikuti tes karena alasan khusus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved