Wabah Virus Corona

Kulit 2 Dokter di Wuhan China Seperti Terbakar Pasca Positif Virus Corona

Fakta baru pasien Virus Corona terungkap. 2 Dokter asal Wuhan China, kulitnya hitam seperti terbakar pasca dirawat karena Covid-19.

Editor: Rendy Nicko
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020). BREAKING NEWS: 2 Perawat RSUP Sanglah Dalam Pengawasan Virus Corona 

Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Fakta baru pasien Virus Corona atau Covid-19 ditemukan di Wuhan, China.

Dua dokter di Wuhan, China, terkena Virus Corona. Keduanya mengalami perubahan warna kulit yang luar biasa setelah dirawat karena Covid-19.   

Dalam foto-foto yang beredar, dua dokter asal Wuhan, China yang positif Virus Corona atau Covid-19 itu sebelumnya berkulit kuning langsat ini, sekarang seperti terbakar, gelap.

Balasan WHO Sikapi Tudingan Donald Trump Soal Tutupi Kasus Virus Corona di Wuhan China

Ini Promo Paket Internet Murah Telkomsel 108 GB dan Indosat 28 GB, Ada Kuota Gratis XL dan Axis

"Saya trauma. Saya seperti mengalami mimpi buruk," ujar salah seorang dokter tersebut.

Dailymail.co.uk melaporkan, dua dokter Cina yang sakit kritis setelah terinfeksi Covid-19 telah melihat kulit mereka menjadi sangat gelap setelah dibawa kembali dari ambang kematian.

Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, keduanya berusia 42 tahun, terkena virus corona baru ketika merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada bulan Januari 2020.

Perubahan warna kulit yang abnormal itu disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon setelah hati mereka rusak oleh virus, kata dokter mereka kepada media pemerintah China.

Dr Yi dan Dr Hu adalah rekan dengan mendiang whistle-blower Dr Li Wenliang, yang dihukum karena 'membunyikan alarm' virus dari Wuhan, China.

Dr Li Wenliang kemudian meninggal karena penyakit Covid-19 tersebut pada 7 Februari 2020.

Kedua petugas medis itu, Dr Yi dan Dr Hu, didiagnosis pada 18 Januari 2020.

Mereka dibawa pertama kali ke Rumah Sakit Paru Wuhan dan kemudian dipindahkan dua kali, menurut penyiar CCTV negara China.

Dr Yi, seorang ahli jantung, memukul COVID-19 setelah dokter mengaitkannya dengan mesin pendukung kehidupan yang disebut ECMO selama 39 hari.

ECMO adalah prosedur pendukung kehidupan drastis yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.

Pengakuan Dr Yi saat Dirawat

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved