Wabah Virus Corona
Profesor Faisal Rizal dari Sumsel Klaim Temukan Antivirus Corona, Berupa Produk Gula Pemecah Protein
Faisal mengatakan bahwa antivirus yang ia temukan tersebut berupa produk gula yang menggunakan light technology.
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.OD - Seorang profesor di Sumatera Selatan melaporkan kepada gubernur jika dirinya berhasil menemukan Antivirus Covid-19 (Virus Corona).
Seperti diketahui, berbagai ahli di seluruh dunia saat ini tengah berlomba untuk mencari obat ataupun Vaksin Virus Corona yang terus menyebar.
Profesor asal Sumatera Selatan yang mengklaim menemukan Antivirus Corona tersebut bernama Faisal Rizal.
Profesor Faisal Rizal mempresentasikan hasil temuannya kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Faisal mengatakan bahwa antivirus yang ia temukan tersebut berupa produk gula yang menggunakan light technology.
• Vaksin Antivirus Covid-19 Buatan Bill Gates Ditolak Siti Fadilah Supari, Ini Alasan Mantan Menkes RI
• Vaksin Corona Virus Siap Diproduksi Massal September, Begini Kata Peneliti Oxford
Gula tersebut menurut dia mampu memecah protein menjadi asam amino, sehingga bisa mempercepat pencegahan dan pengobatan Covid-19.
Bahkan, Faisal mengatakan, antivirus temuannya tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan saat dikonsumsi oleh orang yang positif Covid-19.
"Tingkat keberhasilannya sudah ada. Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," kata Faisal dalam keterangan yang disampaikan Pemprov Sumsel, Selasa (21/4/2020).
Faisal mengatakan, antivirus yang ia ciptakan tersebut bukan terbuat dari bahan kimia, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif ke tubuh manusia.
Menurut Faisal, virus corona akan cepat menyebar dan membelah diri jika pasien tersebut diberi protein.
Adapun, fungsi antivirus tersebut untuk memecah protein dalam tubuh, sehingga tehindar dari Covid-19.
"Jadi protein digunakan Covid-19 untuk membelah atau memperbanyak turunannya dan glukosa adalah energinya. Dampaknya, kita memiliki imunitas yang kuat. Tidak ada dampak buruk yang dihasilkan," kata Faisal.
Menurut Faisal, cara mengonsumsinya bisa sama seperti mengonsumsi gula biasa.
"Saya tekankan, ini tidak akan memengaruhi gula darah," ujar Faisal.
