Awal Puasa 1 Ramadhan 1441 H Jatuh pada Jumat 24 April 2020? Pantau Hasil Sidang Isbat di Link Ini

Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebentar lagi, awal Bulan Puasa 1 Ramadhan 1441 H ditetapkan. Berdasarkan jadwal, Sidang Isbat dilaksanakan hari ini.

Sesuai jadwal, Penetapan awal Ramadhan 2020 atau 1441 H akan ditentukan dalam Sidang Isbat hari ini, Kamis (23/4/2020) sore.

Keputusan awal Ramadhan 1441 baru akan ditetapkan setelah Shalat Maghrib atau menjelang Isya. Ini bisa disimak lewat Live Streaming TVRI dan Live Streaming Kompas TV.

Sidang penetapan awal ramadhan ini akan dilakukan melalui video teleconference untuk menghindari penyebaran virus corona covid-19.

• Bolehkah Tidak Puasa Saat Pandemi Covid-19? Ini Penegasan MUI Terkait Ramadhan 2020

• 55 Kata Mutiara Ucapan Selamat Ramadhan 1441 H, Marhaban Ya Ramadhan 2020 via FB, IG & WA

• Doa dan Amalan Sambut Ramadhan 1441 H yang Diperkirakan Jatuh pada 24 April 2020

"Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kita menghindari ada kerumunan," kata Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (grup surya.co.id), Selasa (14/4/2020).

"Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi teleconference sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama," lanjutnya.

Berikut rangkaiannya:

1. Sesi pertama ialah paparan posisi hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah oleh anggota tim falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya.

Paparan ini akan disiarkan secara live streaming melalui website dan medsos Kemenag.

Pada sesi ini akan disediakan ruang dialog, sehingga masyarakat dan media bisa ikut berpartisipasi

2. Sidang tertutup

Setelah shalat maghrib, sidang akan digelar secara tertutup.

Sidang ini hanya dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, DPR, Menteri Agama Fachrul Razi, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.

Sidang diawali dengan pembacaan laporan olah Direktur Urusan Agama Islam tentang hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia.

Adapun pemantauan atau rukyatul hilal rencananya akan dilakukan di 82 titik yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.