Berita Banjarbaru

Produksi Batu Bara Kalsel Tak Terpengaruh Dampak Covid-19

Tujuan ekspor batu bara dari Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalse ) masih didominasi ke negara Cina, Jepang dan India.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
istimewa/Humas PD Baramarta
ILUSTRASI - Aktivitas di tambang batu bara di Kalimantan Selatan. 

Editor:  Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Produksi batu bara di Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) dalam triwulan pertama tidak begitu pengaruh adanya Covid-19. Meski ada pengurangan, tapi tak terlalu signifikan.

Produksi batu bara berdasar keterangan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Isharwanto, melalui Kabid Minerba, A. Gunawan Harjito, ada penurunan tapi tak signifikan.

Berdasarkan data yang ada perbandingan produksi batubara triwulan tahun 2019 dan 2020 hanya terpaut kurang lebih 2.000 ton.

Pada triwulan tahun 2019 produksi batu bara sebanyak 18,077,623.09 ton dengan rincian Januari 5,783,544.53 ton, Februari 5,692,452.98 ton dan Maret 6,601,625.57 ton.

Sedangka triwulan tahun 2020 jumlah produksi 16,853,781.42 ton, dengan rincian Januari 5,703,718.06 ton, Februari 5,287,950.78 ton, dan Maret 5,862,112.58.

Sudah 20 Orang Sembuh & 10 Meninggal karena Covid-19, Ini Kondisi Para Pasien Positif di Kalsel

Kalsel dan Banjarmasin Masih Tunggu Data Pendaftar Pra Kerja dari Pusat

VIDEO PT Adaro Indonesia Bantu Penanganan Covid-19 di Kalsel dan Kalteng

PT Adaro Indonesia Bantu 37 APD dan 75 Box Masker untuk Pemkab Batola

Video: Peran PT Adaro Indonesia Lawan Covid-19, Beri Bantuan 50 APD dan 2000 Masker untuk Balangan

 

Dikatakan lelaki yang akrab disapa Pak Gun ini, produksi tidak menurun karena penjualan batu bara juga masih berjalan baik.

"Tujuan ekspor batu bara Kalsel masih didominasi ke Cina. Meskipun Cina diserang Covid-19, namum tidak mempengaruhi kebutuhan batu bara. Memang Cina diserang Covid-19, tapi kan yang parah di Wuhan dan sekitarnya. Daerah lain industri pengguna batu bara di Cina masih beroperasi dan memerlukan batu bara," lontar Gun.

Diuraikannya, selain Cina negara tujuan penjualan batu bara adalah Jepang dan India.

"Perusahaan tambang di Kalsel tetap beroperasi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Yang kebetulan sudah cuti tidak diizinkan masuk kembali dan yang sedang bekerja tidak diizinkan cuti kembali ke kampung halaman. Kebijakan seperti itu untuk melindungi para pekerja agar tidak terjadi penularan," ungkapnya.

Dia berharap produksi batu bara tetap tinggi dan penjualan berjalan normal, sehingga bisa sedikit menopang perekonomian Kalsel.

Adapun Kadis ESDM, Kelik Isharwanto, Rabu (29/4/2020), menjelaskan, ada penurunan harga. Tapi, masih belum ada pengaruh sampai ada karyawan yang dirumahkan.

"Mudah-mudahan saja Covid-19 segera berlalu, sehingga tak berdampak lebih jauh ke sektor batubara," kata dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved