Wabah Virus Corona
Sungai Terkotor di Dunia Jadi Jernih dan Airnya Bisa Diminum, Hikmah Lockdown Covid-19
Sungai Gangga yang berada di India merupakan sungai yang menyandang sungai terkotor di dunia dan sekarang tampil beda setalah pendemi Virus Corona
Selama 10 tahun terakhir, fotografer Giulio Di Sturco telah memotret sungai Gangga melalui seri Death of a River-nya.
Tujuh tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke Kanpur, India.
Kanpur merupakan rumah bagi ribuan penyamak yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan bahan kimia setelah dipakain untuk membersihkan kulit.
Padahal, tidak jauh dari situ, Di Sturco melihat orang-orang mandi dan berenang di sungai yang sama.
Ketika ia bertanya mengapa mereka mau mandi di air tercemar, Di Sturco mendapatkan jawaban mengejutkan.
Para warga yakin, air yang tercemar itu sudah murni kembali setelah pewarna tenggelam ke dasar sungai.
“Air di sungai Gangga seperti minyak. Namun, mereka masih percaya kalau Gangga memiliki kekuatan untuk membersihkan dirinya,” cerita Di Sturco.
Li Yutong, yang turut berpartisipasi dalam Rally for Rivers bersama rombongan Sadhguru, memiliki pengalaman yang sama seperti Di Sturco, sepuluh tahun yang lalu di sungai Hugli, Kolkata.
“Sungai itu seperti septic tank dengan berbagai sampah yang mengambang. Namun, orang-orang tetap berendam dan berdoa di sana dan tidak menganggapnya tercemar,” kata Li Yutong.
Sebab itu pula, polusi di Sungai Gangga kini dianggap sebagai penyebab utama tingginya angka kematian bayi, dan gangguan kesehatan buat penduduk di sekitar.
Kondisi tersebut memaksa Perdana Menteri Narendra Modi bertindak.
Ia menjanjikan pembangunan pusat pemurnian air dan memindahkan 400 pabrik pengolahan kulit dari bantaran sungai.
Namun proyek lingkungan senilai tiga miliar dollar AS itu belum banyak terwujud.
Hingga kini, hanya sepertiga dari 4.800 juta liter limbah yang disuling sebelum dibuang ke sungai.
Demi proyek ambisius tersebut Bank Dunia bahkan bersedia meminjamkan dana senilai satu milyar dollar AS.
