Kisah Inspiratif
Usaha Bingka di Tapin yang Diwariskan Turun Temurun ini Semakin Banjir Pesanan Online
Di Kabupaten Tapin ada satu produk yang juga terkenal yakni bikinan keluarga Hj Ifah Fauzan di Jalan Keraton Raya Kelurahan Rantau Kanan
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Bingka adalah kue khas Kalimantan Selatan yang marak saat Ramadan.
Teksturnya yang lembut dan manis sangat cocok untuk berbuka puasa.
Di Kabupaten Tapin ada satu produk yang juga terkenal yakni bikinan keluarga Hj Ifah Fauzan di Jalan Keraton Raya Kelurahan Rantau Kanan Kecamatan Tapin Utara.
Usaha ini dirintis oleh ibu Ifah yakni Hj Rohani sejak 1970.
• Lihat Kucing Sekarat, Pria Ini Gigit Buntut Ular Piton 4 Meter, Tak Disangka Ini yang Terjadi
• Gawat! 15 Juta Data Penggunanya Bocor, Tokopedia Bakal Lakukan Inventigasi
• Napak Tilas Guru Zuhdi: Putera Ulama, Pernah Jadi Murid Guru Sekumpul dan Relawan BPK di Banjarmasin
Rohani membikinnya hanya saat Ramadan untuk dijual di pasar wadai dan memenuhi permintaan pelanggan.
Setelah Rohani meninggal dunia, kegiatan produksi dilanjutkan Ifah dibantu putrinya, Mahmudah, selaku bagian pemasaran.
Bingka produksi Ifah, ada yang dibakar, ada juga yang dikukus, tergantung keinginan pemesan.
Untuk memenuhi banyak pesanan, Ifah dibantu iparnya, Sri Dwi Ningsih, serta seorang anggota keluarga lainnya yakni Wahidah.
Mereka sudah puluhan tahun ikut membantu Rohani membikin bingka.
Sri bagian mengolah adonan dan Wahidah bagian memasak.
Saat dikunjungi pada Jumat (1/4), ada lima tungku berisi arang yang digunakan untuk membakar loyang di dapur Ifah.
Setiap hari loyang bingka dibakar Wahidah.
Ifah mengaku bersyukur mampu meneruskan usaha ibunya hingga bingka produk keluarganya makin dikenal.
“Bingka produksi kami ini dibakar dengan arang. Tidak memakai kompor. Bahannya telur itik yang berwarna merah kuningnya,” ujar Ifah mengutarakan keunggulan produknya.