Berita Banjarbaru
Tak Mau Ribet, Laila Pilih Batalkan Tiket ke Surabaya
Suasana di Bandara Syamsudin Noor tetap sepi meskipun Menhub Budi Karyadi membuka penerbangan komersil. Justru, Laila pilih refund tiket
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Jarum jam sudah menujukkan pukul 10.00 Wita, Kamis (7/5/2020). Namun suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru terpantau lengang.
Menengok ke arah parkiran terpantau kosong tanpa mobil roda empat. Area ke arah loket umum parkir roda empat itu masih dipasangi pembatas sehingga tak ada satu pun yang parkir.
Terpantau justru bolak balik truk atau cargo masuk ke terminal kargo yang berbeda jalur dengan parkir roda empat umum.
Lorong-lorong bandara terpantau sunyi lengang. Biasanya berdiri kanan kiri petugas Porter dan taksi bandara, namun hari ini tidak ada dan sepi.
• Besok, Semua Moda Transportasi Diizinkan Beroperasi Lagi, Menhub: Tapi Tak Ada Mudik!
• Kantongi Izin Khusus Kemenhub, Lion Air Layani Penerbangan Domestik Lagi, Ini Syarat-syaratnya
• Menhub Budi Karya Sumadi Tak Sadar 14 Hari Setelah Positif Covid-19, Begini Kondisi Terkininya
Hanya terdengar suara tapak kaki orang yang berjalan masuk di terminal keberangkatan.
Biasanya terpampang layar dan pemberitahuan keberangkatan, namun pagi hingga siang hari ini tadi tidak tertera layar informasi keberangkatan penerbangan (flight).
Padahal, Kementerian Perhubungan kabarnya sudah membuka penerbangan komersial untuk penumpang namun dengan persyaratan pengkarantinaan Covid-19, semisal melampirkan test swab atau rapid test, surat keterangan sehat dan sejenisnya termasuk bukan keperluan mudik.
Tak selang lama, muncul ada Laila dan Ihsan warga asal Banjarmasin.
Keduanya bergegas menuju ke konter Check Inn sambil menujukkan tiket di terminal keberangkatan.
Ternyata keduanya milih refund tiket pesawat yang sudah jauh hari dia terlanjur beli.
"Saya gak berangkat. Malah saya pilih refund tiket. Seharusnya saya tanggal 26, ke Surabaya dua orang. Saya beli waktu itu seharga Rp 678 ribu per tiket dikali dua tiket. Namun saya positif batalkan saya minta voucher saja untuk berangkat ke Surabaya nanti nanti saja," kata Laila.
Dikatakannya, meski pemerintah sudah membolehkan naik pesawat komersil tapi tetap karena setelah dirinya baca-baca syarat dan ketentuannya banyak, termasuk harus tes rapid dan keterangan sehat.
"Ribet mas. Baik saya batalkan saja. Ya dari sini mungkin bisa. Pas balik dari surabaya gimana kalau ditolak," sebut Laila.
Seperti dikutip dari rilis atau siaran pers Kementerian Perhubungan kemarin, bahwa mudik tetap dilarang, Namun Kemenhub dukung terbitnya Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19, pada hari kemarin Selasa, 6 Mei 2020.
