Tak Ada Kerumunan, Pembagian Sembako di Kelurahan Manarap Lama Diwakili Ketua RT

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pendistribusian bantuan paket sembako berlangsung di Kelurahan Manarap Lama Kabupaten Banjar, tepat pada pukul 09.00 Wita.

Pantauan Banjarmasinpost.co.id tidak terlihat kerumunan warga di depan kantor kelurahan, hanya tampak beberapa mobil pick up dan Babinsa beserta petugas kelurahan sedang membantu mengangkut paket sembako, Jumat (08/05/2020).

Menurut Lurah Manarap Lama Irham Yamin, S.Sos menuturkan untuk pengambilan paket sembako di kantor lurah hanya diwakilkan oleh ketua RT dan perwakilan desa, seterusnya oleh setiap ketua RT dibagikan ke warganya.

Dengan cara tersebut ia menilai pendistribusian paket sembako lancar dan terkendali.

"Alhamdulillah untuk Kelurahan Manarap Lama hari ini lancar karena dari kelurahan langsung kordinasi ke RT, jadi dari RT langsung dibagikan ke warga," ucapnya kepada Banjarmasinpost.co.id.

• Lagu Ya Tabtab Wa Dalla, Nyanyian Nissa Sabyan di Acara Ngabuburit Tuai Kontroversi

• PSBB Banjarmasin Diperpanjang, Pengelola Dermaga Feri Tunggu Kebijakan

• Keluarga Sebut Roy Kiyoshi Hanya Konsumsi Dumolid Karena Sulit Tidur, Polisi: Roy Positif Benzoa

• Tak Semua Boleh, Ini Syarat Utama Izin Naik Pesawat di Masa Larangan Mudik

Lebih lanjut pengambilan paket melalui perwakilan RT agar tidak terjadi kerumunan dan penumpukan warga.

Sedangkan satu orang mendapat bantuan paket sembako yang terdiri dari beras 10 kg, telur 1 kg, gula, teh, susu kental manis, dan mi instan.

Berbeda halnya di Kelurahan Kertak Hanyar 1, pembagian paket sembako diantarkan langsung ke rumah warga yang dimana sebelumnya sudah didata terlebih dahulu.

"Kami di sini pembagian sembako dibantu relawan dengan cara door to door ke rumah-rumah warga," kata Lurah Kertak Hanyar 1 Ramdani, S.AP, MA.

Ia menambahkan pembagian paket sembako yang berhak memperoleh berdasarkan surat edaran Dinas Sosial Kabupaten Banjar diantaranya tukang becak, tukang ojek, tukang gerobak, tukang pentol, penjual kembang, pedagang pasar terapung, supir kelotok/nelayan, buruh tani/kasar, pemutusan hubungan kerja (PHK), pedagang kecil, lansia, disabilitas (tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa), anak terlantar, gelandangan dan pengemis.

(Banjarmasinpost.co.id/Mamang)