Selebrita

dr. Tirta Netral, Ahmad Dhani Tantang Jerinx, Nadiem Makarim Bantah Teori Konspirasi Covid-19

Teori Konspirasi Covid-19 dibantah Nadiem Makarim, beda pendapat disampaikan Jerinx yang kemudian ditantang debat Ahmad Dhani. dr Tirta netral.

Editor: Nia Kurniawan
Kolase (YouTube Najwa Shihab), (Instagram/@jrxsid), (YouTube InCipeng WeTrust) via Tribunwow.com
Mendikbud Nadiem Makariem (kiri), Musisi Jerinx (tengah), influencer dr. Tirta (kanan). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Musisi Jerinx, dan infuencer dr. Tirta menjabarkan tanggapan mereka soal teori konspirasi Covid-19 

Karena agama sudah ada sejak ribuan tahun lalun sementara covid-19 adalah barang baru.

Wajah Jadul Ruben Onsu dan Ivan Gunawan Diungkap Eko Patrio, Igun Punya Kebiasaan Ini

Roy Kiyoshi Resmi Huni Rutan Polres Metro Jaksel, Henry Indraguna Sebut Soal Resep Dokter

Sehingga Ahmad Dhani menilai agama dengan Covid-19 adalah tindakan yang kurang tepat.

Lebih lanjut, Ahmad Dhani lantas bertanya kepada Jerinx soal orisinalitas pernyataannya.

Ahmad Dhani lalu menantang Jerinx untuk berani adu pendapat di debat-debat terbuka.

"Untuk Jerinx, dia harus berani membawa risalahnya, Jerinx harus berani ke debat-debat umum. Misalnya agama itu konspirasi. Buat saya, orang yang belajar itu bukan hal baru, sebelumnya sudah banyak yang bicara itu," ujarnya.

Ahmad Dhani menantang Jerinx agar berani mengungkapkan pemikirannya yang orisinil bukan pemikiran orang.

Bukan cuma itu, Ahmad Dhani juga meminta Jerinx untuk bisa membuktikan bahwa dirinya adalah seorang intelektual.

Jika Jerinx tidak bisa membuktikan, maka ini akan menjadi jejak digital Jerinx yang sangat memalukan.

"Jadi kamu harus membuktikan kamu adalah seorang intelektual. Dengan menjelaskan buah pikiranmu, bahwa agama itu konspirasi. Kalau enggak, ini akan menjadi jejak digital yang memalukan selamanya," kata Ahmad Dhani.

Ahmad Dhani mengakiri pernyataan tersebut sambil tertawa.

3. Jerinx: Ada Konspirasi di Balik Pandemi Covid-19

Berbeda dengan Nadiem Makarim, musisi asal Bali bernama I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx sangat percaya terhadap adanya konspirasi di balik pandemi Covid-19.

Di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Rabu (5/6/2020), Jerinx SID meyakini 99 persen penderita Covid-19 itu sembuh.

Dirinya pun sempat terlibat dengan host acara tersebut yakni Aiman Witjaksono

Ia mengatakan bahwa yang meninggal karena Covid-19 karena ada penyakit bawaan yang menyertai.

"Mas ini mas harus hati-hati loh yang selamat dari Covid-19, 99 persen lebih loh."

"Yang meninggal itu kebanyakan karena dalam keadaan kondisi kritis mereka sudah punya penyakit bawaan dan mereka di usia lansia," ujar Jerinx.

Lalu, Aiman menyinggung data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di mana angka kematian bisa mencapai lima persen.

Musisi Jerinx SID (kiri) dan presenter Aiman Witjaksono (kanan) dalam acara Sapa Indonesia Malam, Rabu (6/5/2020)
Musisi Jerinx SID (kiri) dan presenter Aiman Witjaksono (kanan) dalam acara Sapa Indonesia Malam, Rabu (6/5/2020) (Youtube/KompasTV)

Namun, secara tegas Jerinx menegaskan dirinya tak percaya dengan WHO.

Menurutnya Ketua WHO, Tedros Adhanom memiliki rekam jejak yang buruk di negara asalnya, Ethiopia.

"Data kematian dari seluruh dunia empat sampai lima persen jadi 95 persen yang sembuh, tapi di Indonesia jauh di bawah itu. Jadi tidak 99 persen itu data dari WHO," singgung Aiman.

"Sampai detik ini saya tidak percaya apapun kata WHO karena WHO, Tedros kalau Anda search tentang Tedros ketuanya WHO, dia punya rekam jejak yang gelap di Ethiopia," jawab Jerinx.

Jerinx menuding bahwa Tedros terlibat konspirasi dengan Pendiri Microsoft, Bill Gates.

Sehingga, menurutnya WHO tidak bisa menjadi acuan.

"Tapi WHO bilang begini WHO sendiri enggak tahu mereka itu siapa loh, if you read WHO, Who?"

"Jadi mulai kini kalau acuan Anda WHO mengatakan, WHO mengatakan," ucapnya.

Lalu, Aiman menanyakan dari mana data yang dimiliki oleh Jerinx.

"Dari mana Anda bisa mengatakan 99 persen?" tanya Aiman.

Jerinx menjawab bahwa dirinya mengungkapkan hal tersebut atas dasar hasil perbincangan dengan Dokter Tirta Mandhira Hudhi.

"Dari hasil diskusi dengan Dokter Tirta kami sepakat jika berita kesembuhan, jika berusia di bawah 50 dan imun Anda tidak super sehat dan tidak sesempurna orang-orang yang memiliki daya sempurna chance sembuh sangat besar," jelas Jerinx.

4. dr. Tirta: Jangan Menganggap Enteng Korban

Sedangkan dr. Tirta Mandira Hudhi yang merupakan dokter lulusan Universitas Gadjah Mada, mengambil posisi netral dalam pembahasan teori konspirasi pandemi Covid-19.

Ia mempersilahkan orang-orang untuk percaya kepada teori tersebut, namun ia berpesan agar orang tidak meremehkan adanya pandemi Covid-19.

dr. Tirta juga menginginkan agar jangan sampai karena mempercaya teori konspirasi, orang justru kehilangan empati mereka atas korban-korban yang berjatuhan dari pandemi Covid-19.

Dikutip dari YouTube InCipeng WeTrust, Minggu (26/4/2020), awalnya dr. Tirta menjelaskan bagaimana saat ini begitu banyak teori konspirasi soal pandemi Covid-19 yang beredar di masyarakat.

"Banyak orang bertanya kepadaku bagaimana menghadapi teori konspirasi yang tentang Covid," kata dia.

Mayoritas teori tersebut mengatakan pandemi Covid-19 sengaja dibuat oleh negara tertentu untuk memenuhi suatu agenda rahasia.

"Jadi banyak konspirasi beredar bahwa Covid itu sebenarnya buatan dari Rockefeller lah, China lah, USA lah," ujarnya.

dr. Tirta menegaskan dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan apakah publik ingin mempercayai teori-teori tersebut.

"Namanya aja konspirasi, teori, teori itu bisa dipercaya bisa enggak, lu mau percaya boleh, lu enggak percaya boleh silakan," paparnya.

Jerinx SID dan dr Tirta - Jerinx SID mengaku emosi saat dr Tirta memintanya untuk tidak berpendapat soal Covid-19.
Jerinx SID dan dr Tirta - Jerinx SID mengaku emosi saat dr Tirta memintanya untuk tidak berpendapat soal Covid-19. (Instagram @jrxsid via Tribunnews.com)

Hal yang ia inginkan adalah agar publik tidak terpecah hanya karena teori konspirasi yang beredar.

"Tapi satu hal yang pasti adalah jangan sampai perbedaan pendapat karena teori konspirasi itu membuat lu berantem, dan membenci satu sama lain," terang dr. Tirta.

Pria yang juga memiliki usaha perawatan sepatu itu juga menyinggung kemungkinan apabila teori konspirasi yang beredar benar adanya.

Apabila hal itu benar apa adanya dr. Tirta mengatakan tetap tidak ada hal yang bisa diperbuat karena orang-orang biasa hanya menjadi boneka dari dalang yang sesungguhnya.

"Anggap teori konspirasi itu benar, kita sekarang hanya menjadi peserta boneka yang diatur, lu bisa apa, lu mau ngapain," ucap dr. Tirta.

"Jadi menurut gua teori-teori yang beredar di luar sana itu, namanya saja teori bisa bener, bisa enggak," imbuhnya.

dr. Tirta juga mengingatkan agar orang yang tidak percaya tentang teori konsentrasi tidak boleh menghina-hina mereka yang percaya.

Haico Van Der Veken Sampai Dibuatnya Gemas, Ini Aktivitas Pasangan Rangga Azof di Samudra Cinta

dr. Tirta lalu membandingkan dengan sebuah teori konspirasi rekayasa pendaratan di bulan oleh Amerika Serikat, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut karena tidak ada korban jiwa yang timbul dari peristiwa itu.

Sedangkan dalam pandemi Covid-19 dr. Tirta menjelaskan bagaimana dalam wabah ini begitu banyak korban yang jatuh.

"Di Covid ini banyak konspirasi-konspirasi beredar, tetapi Covid ini jujur saja memakan korban jiwa banyak banget, dan itu jumlahnya enggak dikit, banyak ribuan," kata dr. Tirta.

dr. Tirta meminta kepada mereka yang percaya soal teori konspirasi Covid-19 agar bisa berempati dengan korban jiwa, dan tidak meremehkan pandemi Covid-19.

"Memang tiga persen yang meninggal, cuma kalian tahu enggak yang kita hadapi sebagai relawan, tenaga medis, lu bayangin 500 kantong jenazah di depan lu sendiri," kata dia.

"Anggap semua yang meninggal di dunia, yang masih menganggap enteng, jika lu percaya konspirasi enggak apa-apa, tapi jangan menganggap enteng korban jiwa," imbuhnya.

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lalu mencontohkan bahwa orang dengan penyakit kronis sebenarnya masih bisa hidup, namun karena terpapar Covid-19 kesehatannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

"Kalau misalkan orang itu stroke, dia kena Covid, gua tanya dia matinya karena apa? Covid, kalau enggak ada Covid dia hidup enggak? Masih bisa hidup, itu poinnya yang harus kita ambil di sini," tandasnya.  (TribunWow.com/Anung/Tribunjateng.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Konspirasi Covid-19 di Mata Nadiem Makarim, Jerinx, dan dr. Tirta, Malas Berpikir Vs Kebohongan WHO dan di Tribunjateng.com dengan judul Ahmad Dhani Minta Jerinx Debat Terbuka Teori Konspirasi: Bukan Orisinil, Buktikan Intelektualitasmu.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved