Terdampak Covid-19, Penjahit Pakaian Ini Tak Lagi Mampu Bayar Sewa Rusunawa, Ini Harapannya

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebulan sudah, Asra (56), penghuni rusunawa Ganda Maghfirah, Jalan Tembus Mantuil, kecamatan Banjarmasin Selatan, tidak punya penghasilan.

Sebab usaha jahit baju miliknya sepi  pelanggan, "Sekarang tidak ada lagi yang mengantar kain untuk dijahit. Mereka tentu lebih mengutamakan urusan dapur daripada pakaian," ucapnya.

Ditemui di rusunawa yang ia tinggali, saat duduk di lantai dasar blok C tersebut, Asra mengungkapkan sudah tiga bulan belum membayar bangunan rusunawa.

Diketahui, satu bulan biaya sewa rusunawa yang ia tempati di lantai dua blok C tersebut senilai Rp 260.000.

"Sudah tiga bulan ini belum bayar. Seandainya ada yang dijual buat usaha pasti saya jual. Itu yang ada hanya motor tua, kalau dijual tidak bisa ke mana-mana nanti," jelasnya.

• Dampak Pembatasan Kiriman Jalur Udara, Stok Ikan Hias Kritis, Begini Keluhan Pedagangnya

• Tewas Tak Biasa di India Apoteker Keracunan Racik Obat Covid-19 dan 14 Orang Ditabrak Kereta

• Jadwal Pencairan THR PNS Paling Cepat Tanggal 13 Mei 2020, Segini Perkiraan Besarannya

Di sisi lain, Asra menyampaikan harapannya agar biaya sewa rusunawa dicabut sementara waktu mengingat wabah Covid-19 yang melumpuhkan mata pencahariannya.

"Kami masih menunggu apakah akan ada keringan biaya sewa dari dinas dan pemerintah," harapnya.

Ia  menjelaskan sudah tidak ada penghasilan selama satu bulan. Saat ini, ia pun mencemaskan pembagian sembako dari wali kota Banjarmasin yang bekerjasama Dinas Sosial setempat yang tak kunjung sampai kepadanya.

Masih di blok yang sama, namun tepatnya di lantai satu, Sulkan (35), pun juga menuturkan harapan yang sama.

Perihal pembebasan sementara biaya sewa rusunawa selama adanya pandemi wabah Covid-19.

"Kalau rusunawa di daerah Kotabaru (Kalimantan Selatan), Samarinda, daerah Jawa sudah ada pembebasan biaya. Sekarang masih nunggu untuk daerah kita," ucapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Leni Wulandari)