Kreativitas Dimasa Pandemi
Siswa PSBR Budi Satria Produksi Masker, Dibagikan untuk Warga
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria, Banjarbaru mengerahkan anak didiknya untuk memproduksi masker
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU- Selain berkreasi membuat APD, juga ada di Banjarbaru kreasi warga membuat Masker. Produksinya pun tidak sedikit.
Semisal kreasi warga yang tergabung di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria, Banjarbaru.
Lebih dari 20 anak dilatih untuk membuat masker, dan sehari bisa 150 marker.
Salah satu siswa Sri Wahdah tampak cekatan mengalirkan baju mesin jahit.
Dia tampak serius membuat masker bersama puluhan siswa di kelas jahit.
• Ibu-Ibu di Kasturi Syamsudin Noor Produksi Masker, Penuhi Pesanan 1.000 Masker
• Pemkab Banjar Genjot Produksi Masker, Berbagai Kalangan Gencar Salurkan Bantuan
• Peserta Pelatihan BLK Amuntai Bikin Produksi Masker untuk Dibagikan ke Masyarakat
Sri Wahdah, mengutarakan bahwa dirinya dalam sehari bisa buat masker sampai 150 bersama rekan rekannya.
"Sudah empat bulan saya dilatih disini dari teknis dasar dan beberapa minggu ini praktik buat masker," kata dia.
Sengaja instruktur menyuruh menggunakan mesin jahit manual. Karena setelah mahir pakai manual lalu diarahkan ke mesin jahit yang pakai dinamo atau listrik.
Ya, dikala pandemi Corona ini semua pihak memberikan dukungan untuk menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kalimanta Selatan.
Salah satunya partisipasi siswa Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria dalam memproduksi masker sendiri untuk dibagikan kepada masyarakat.
Kepala PSBR HM.Yus’a Saleh mengatakan masker karya siswanya itu merupakan salah satu wujud nyata PSBR untuk membantu masyarakat agar mudah mendapatkan masker sekaligus mengatasi kelangkaan masker di pasaran.
“Kita siap untuk terus produksi sesuai kemampuan yang kami miliki. Ini merupakan pekerjaan mulia,” kata HM Yus’a Shaleh.
Diurakan Yus'a, dalam sehari siswanya dapat memproduksi hingga 500 masker kain. Hingga kini sudah lebih dari 5000 masker yang diproduksi.
Yus'a mengaku mendapat permintaan dari provinsi tetangga, namun dirinya lebih memilih untuk memenuhi terlebih dahulu kebutuhan di Kalimantan Selatan.
