Berita Tanahlaut
Ratusan Warga Miskin di Simpang Asamasam Perlu Uluran Tangan, PLN Salurkan ini
Seiring surutnya aktivitas pertambangan batu bara sejak beberapa tahun lalu, taraf hidup warga setempat turut menyusut.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
"Kami masih mengupayakan tambahan dari beberapa perusahaan lainnya, semoga ada respons. Nanti kalau semua sudah terhimpun, baru salurkan kepada masyarakat," jelas Syaiful.
Syaiful mengatakan pihaknya terus berupaya membantu meringankan beban kehidupan warga yang saat ini kian banyak yang terpuruk menyusul mewabahnya covid-19.
"Dari anggaran dana desa kami amenglokasikan untuk 150 warga miskins yang akan mendapatkan BLT (bantuan langsung tunai) dana desa," sebut Syaiful.
Saat ini BLT dana desa tersebut masih dalam proses penyusunan perubahan anggaran desa.
"Tinggal rekomendasi dari Dinas Sosial saja. Datanya masih kami cocokkan agar nanti tak ada yang ter-doubling. Mudah-mudahan ini segera cepat clear," tandasnya.
Ia mengatakan kendala yang di lapangan kadang ada sebagian warga miskin yang belum memiliki NIK (nomor induk kependudukan).
Dalam kasus seperti ini pihaknya membantu membikinkan NIK ke Dinas Kependudikan dan Pencatatan Sipil Tala.
Ketika berkas asli telah selesai, pihaknya yang mengambilkan ke kabupaten.
Lebih lanjut ia menuturkan sebagian kondisi warga miskin di desanya sangat memprihatinkan.
Contohnya Basruni (52) yang berada di wilayah RT 9 atau sekitar 3,5 kilometer dari Jalan A Yani menuju arah perusahaan plywood.
Lelaki tersebut hidup sebatangkara, sementara kondisi fisik tak sempurna.
Betisnya tak berfungsi sehingga mesti ngesot untuk berjalan.
"Saya sangat terenyuh melihat keadaannya. Sidin (beliau) sudah saya masukkan daftar penerima BLT dana desa," sebut Syaiful.
Lebih lanjut ia mengatakan sebanyak 45 UMKM juga telah didata untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten.
"Mereka ini yang terdampak covid-19 seperti pedagang gorengan, pedagang nasi kuning/lontong dan sejenisnya. Sebelumnya sehari dapat Rp 400-an ribu, sekarang paling tinggi cuma Rp 100-an ribu," bebernya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
