Kriminalitas Jakarta
Pura-pura Tindak Pelanggaran PSBB, Polisi Gadungan Culik 2 Siswa SMP, Korban Minta Tolong di FB
Pelaku tak segan-segan untuk terus menyakinkan korbannya untuk ditangkap dan dibawa ke lokasi karantina di Jakarta Pusat.
I tahu kalau A menelepon ibunya. Ia tak berbicara apapun dan lalu mematikan sambungan telepon itu. Dua ponsel korban lalu disita oleh I.
Ina pun bingung dan kalang kabut karena merasa anak sulungnya diculik. Ina bahkan sempat pingsan setelah menerima telepon itu.
Adik A, AZ sempat melacak posisi A lewat aplikasi.
Posisi korban terlacak hingga sampai Jalan Ciputat Raya. AZ melalui Facebook Almarhum ayahnya sempat meminta pertolongan untuk melacak penculik kakaknya.
Ia juga mengirimkan lokasi terakhir kakaknya yang didapat dari aplikasi itu.
“Ini A anaknya Pak L. Bang A diculik. No hpnya. 0812xxxx. Ini beneran. Ibu UU sudah pingsan. Bukan bercanda, ribet. Tolongin dong teman-teman Alm. L yang intel dan polisi. Tolong bantuin. Pliss ini urgent hubungi 08122xxx. Plis,” tulis AZ.
Baca juga: Akhir Kisah Polisi Gadungan di Pesanggrahan, Batal Nikah Usai Peras dan Perkosa Perempuan
Tanggapan di Facebook beragam. Ada yang tak percaya alharhum mengunggah, ada yang menanyakan kondisi Ina, dan menyarankan untuk menghapus akun Facebook almarhum L.
“Azzam kangen ayah, ya? Tadi tante sampai kaget ngabari semua teman ayah kalau abang diculik. Jangan lagi becanda gitu ya, Sayang. Kalau kangen Ayah, kalian berdoa ya,” tertulis di kolom komentar.
A dan AZ adalah anak yatim. Media sosial Facebook almarhum ayahnya masih bisa mereka akses. Rekan-rekan almarhum di Facebook sempat tak percaya dengan unggahan permintaan tolong tersebut.
Ditangkap di Komplek Polisi
Di sisi lain, I membawa dua korban melewati Jalan Sawangan, Cinere, hingga akhirnya tertangkap di area Komplek Sespima Polri Ciputat.
Kedua korban tampak bingung setelah apa yang menimpa mereka. Mereka seakan tak sadar telah diperdaya oleh penjahat.
Saat beraksi, I menggunakan kemeja bunga-bunga, masker merah, dengan vest berwarna hijau dan membawa sebuah handy talkie, emblem polisi bintang tiga, serta emblem Polisi Metro Jaya.
I mengaku sudah biasa membawa handy talkie dalam beraksi untuk memperdaya korban.