Kriminalitas Jakarta
Pura-pura Tindak Pelanggaran PSBB, Polisi Gadungan Culik 2 Siswa SMP, Korban Minta Tolong di FB
Pelaku tak segan-segan untuk terus menyakinkan korbannya untuk ditangkap dan dibawa ke lokasi karantina di Jakarta Pusat.
Awalnya, I berniat untuk menurunkan korban di sebuah masjid di area Komplek Sespima Polri. I membawa dua korban ke komplek polisi untuk menyakinkan korban bahwa ia telah membawa ke kantor polisi.
Kemudian, ia akan meninggalkan korban dan membawa kabur ponsel korban.
I lalu tertangkap saat ingin masuk ke area Kompleks Sespima Polri. Polisi jaga di depan pintu memberhentikan I yang membonceng dua orang.
Polisi jaga curiga dengan pelaku. Kemudian, polisi jaga di pintu kompleks memisahkan pelaku dan korban untuk diinterogasi.
Polisi bertanya kepada A terkait hubungannya dengan I. A dan N menjawab bahwa mereka tak mengenal orang yang membawanya. Polisi yang curiga lalu meringkus pelaku.
Polisi geram setelah mengetahui pelaku mengaku sebagai polisi. Barang bukti yang ditemukan mengindikasikan I berpura-pura sebagai polisi.
Awalnya, ia hanya mengaku sebagai anggota Tagana (Tanggap Bencana). Informasi yang Kompas.com dapatkan ia mengaku sebagai polisi berpangkat Brigadir Dua (Bripda) dalam beraksi.
“Lo nih bikin malu polisi. Ngaku-ngaku polisi. Nama polisi jadi jelek,” kata polisi di pos jaga kepada I.
I mengaku tinggal di Jatibaru, Tanah Abang.
Dalam pemeriksaan awal, I tak membawa KTP. Saat mengakui perbuatannya, I tampak berbicara tenang seolah merasa tak bersalah. Tatapan matanya datar.
Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama Iptu Dimas Arki Jatipratama membenarkan adanya peristiwa ini.
Namun berbeda dengan keterangan korban, Dimas menuturkan polisi gadungan ini tertangkap di check point kawasan Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan.
I selaku polisi gadungan diberhentikan karena berboncengan tiga dengan dua korban dan tidak memakai masker.
"Jadi ketangkep di check point, nah ditanya 'kamu ngapain bertiga tiga?'. Nah ceritalah si kecil ini (korban) kan, ketahuanlah di situ," kata Dimas saat dikonfirmasi, Kamis (14/5/2020).
Kompas.com mendapatkan informasi tentang dugaan penculikan ini dari seorang rekan almarhum ayah A sekitar pukul 13.50 WIB. Kompas.com lalu menelepon A untuk menanyakan kabar.