Berita Tanahlaut
Cegah Corona, Sukamta Ingatkan Warga Tanahlaut Hindari Daerah Ini
Bupati Tanahlaut H Sukamta mengimbau kepada warganya untuk menghindari sejumlah daerah zona merah Covid-19 di Kalsel
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID-PELAIHARI - Meski cegah tangkal covid-19 kian gencar dilakukan semua daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), namun hingga kini pandemi virus ganas tersebut tak kunjung mereda.
Bahkan angka kasus orang-orang yang terpapar corona masih terus bertambah.
Bahkan sejumlah daerah di Banua ini menjadi zona merah karena telah terjadi transmisi lokal penularan virus yang telah banyak merenggut nyawa penduduk dunia itu.
"Ngeri sungguh kalau melihat perkembangan data kasus covid-19 di Kalsel. Naik terus angkanya," ucap Sarman, warga Saranghalang, Pelaihari, Senin (18/5/2020).
• Pelaksanaan Tes Masuk Uniska Tunggu Perkembangan Wabah Covid-19, Ada 2.000 Mahasiswa Baru Mendaftar
• MUI Sebut Pemerintah Larang Shalat Jumat Tapi Biarkan Orang Berkumpul di Mal dan Bandara
• Serahkan Sembako Warga Terdampak, Bupati Balangan Sisir Dua Kecamatan di Balangan
Hal itu membuatnya menjadi teramat waswas ketika ingin bepergian ke tempat umum seperti minimarket, pasar, terminal, dan lainnya.
"Takut kalau-kalau tertular karena sekarang sepertinya sudah meluas penularan covid ini," tandasnya.
Ia berharap pemerintah makin memaksimalkan upaya penanggulangan covid-19.
Selain itu seluruh elemen masyarakat juga diharapkan mendukung penuh melalui ketaatan mematuhi seruan pemerintah.
Kerisauan warga sejak jauh-jauh hari direspons oleh Bupati Tanahlaut (Tala) H Sukamta.
Karena itu ia bertekad melakukan penyisiran terhadap orang-orang yang berpotensi terhadap risiko paparan covid-19.
Sukamta berpesan kepada seluruh warga untuk sementara waktu tak bepergian ke daerah transmisi lokal seperti Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Baritokuala, dan Tanahbumbu (Tanbu).
Penegasan itu ia tegaskan pula saat berada di Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari, Kamis kemarin.
"Jika ada warga yang sudah terlanjur ke daerah transmisi lokal segera lapor lah kepada satgas desa untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," ucapnya.
Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini menegaskan pemerintahannya berencana menggelar rapid test massal guna menanggulangi pandemi covid-19.
Sukamta menegaskan langkah tersebut dipilih agar Bumi Tuntung Pandang tidak sampai melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kendati demikian, Sukamta mengimbau warga tak perlu khawatir jika hasil rapid testnya reaktif. Pasalnya, hasil tersebut belum tentu seseorang positif covid-19.
"Kita ingin memilah antara yang positif dan negatif, yang reaktif positif kita tarik ke Pelaihari (eks RSUD Hadji Boedjasin) untuk dikarantina, kemarin sudah datang 6.000 pieces alat rapid test," ungkapnya.
Sukamta berada di Bumijaya untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa kepada 90 warga yang terdampak covid-19. Penyerahan dilakukan di kantor desa setempat.
Terkait BLT dana desa, pihaknya ingin penyaluran BLT benar-benar tepat sasaran dan telah melalui proses. Mulai dari usulan RT yang kemudian dimusyawarahkan bersama pemerintah desa untuk menentukan layak atau tidaknya seseorang menerima BLT.
• Macet di Kilometer 6 Banjarmasin, Ini Yang Terjadi di Pos PSBB Kertak Hanyar
• VIDEO Penyemprotan Disenfektan Masal di Enam Titik Pasar
Dikatakannya, saat ini sesuai instruksi pemerintah pusat, dana desa dipergunakan untuk tiga hal yakni BLT, penanganan vovid-19 dan padat karya.
"Jangan sampai ada warga berpenghasilan rendah tidak mendapat bantuan," pungkas Sukamta.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
