Wabah Virus Corona
#IndonesiaTerserah, Kekecewaan Tenag Medis Terhadap Sikap Pemerintah saat Pandemi Corona
Topik Indonesia Terserah dibagikan para tenaga medis yang seolah sudah pasrah dengan segala sikap masyarakat yang dinilai abai dengan wabah virus cor
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Topik Indonesia Terserah muncul di antaranya setelah dibagikan oleh para tenaga medis yang seolah sudah "terserah" dengan segala sikap masyarakat yang cenderung dinilai abai dengan penyebaran wabah virus corona.
Hal ini terlihat usai viral adanya kerumunan saat penutupan McD Sarinah dan adanya keramaian di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (15/5/2020) lalu.
Beberapa menganggap unggahan topik tersebut sebagai bentuk kekecewaan para tenaga medis kepada Pemerintah yang tidak tegas serta masyarakat yang dianggap abai terhadap Covid-19.
Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Siti Zunariyah misalnya.
• Ironi PSBB, Warga Padati Mal di Tengah Pandemi Corona, Satpol PP Baru Bertindak Setelah Viral
• Kisah Pilu Rio, Jalan Kaki 440 Km Mudik Jakarta-Solo saat Berpuasa, Korban PHK Akibat Corona
Ia menilai kemungkinan topik tersebut muncul lantaran ekspresi kekecewaan para tenaga medis terkait dengan apa yang terjadi di tengah pandemi.
Menurut dia, bentuk protes tersebut muncul karena kurangnya perhatian atau tidak adanya perhatian dari masyarakat terkait bahayanya Covid-19.
"Bagaimanapun, hari ini kuasa pengetahuan media masih menjadi domain nakes, bukan yang lain. Ada yang protes ingin ditunjukkan karena terhadap peran yang harus mereka lakukan kurang diakui," ujar Siti kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Perlawanan simbolik

Kritik yang dilayangkan karena adanya pelonggaran pembatasan dan ketidakdisiplinan masyarakat selama masa pandemi virus corona melalui tagar #IndonesiaTerserah.(Twitter)
Selain itu, pembicaraan mengenai Indonesia Terserah dapat dilihat sebagai bentuk perlawanan simbolik dari warga masyarakat. Hal ini menjadi salah satu penanda kepercayaan para para pemimpin yang mulai tergerus.
Adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan, kebijakan yang plin-plan serta tidak adanya koordinasi antar kementerian dalam menyikapi pandemi kemudian membuat mereka kecewa.
“Tentu bukan perkara mudah pada masa ini, siapa pun pemimpinnya akan berat. Tapi kepedulian dan keberpihakan pada warga yang terdampak pandemi juga belum terlihat jelas,” katanya lagi.
Sehingga menurutnya kesan yang muncul dari pemerintah adalah pembiaran negara atas warganya. “Sehingga wajar muncul ' Indonesia terserah'. Masyarakat mulai tidak peduli tentang apa pun yang akan terjadi, karena kepercayaan yang mulai luntur,” kata dia.
Sementara itu, Guru Besar Psikologi Sosial UGM Prof Faturochman menjelaskan tulisan "Indonesia Terserah" yang ramai di media sosial tersebut, meskipun bernada menyerah, sebenarnya para tenaga medis tidak menyerah.
"Itu protes, jadi bukan menyerah," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).
