Wabah Virus Corona
#IndonesiaTerserah, Kekecewaan Tenag Medis Terhadap Sikap Pemerintah saat Pandemi Corona
Topik Indonesia Terserah dibagikan para tenaga medis yang seolah sudah pasrah dengan segala sikap masyarakat yang dinilai abai dengan wabah virus cor
Penyebaran virus corona
• UPDATE Corona Indonesia 20 Mei Pagi: 18.496 Kasus Covid-19 di Seluruh Provinsi, DKI Ada 6.155

Bilik isolasi mandiri untuk orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 terlihat di Gedung Kesenian, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Tenda-tenda tersebut nantinya akan difungsikan sebagai tempat isolasi sementara bagi orang-orang yang dinyatakan reaktif setelah mengikuti rapid test Covid-19 selama 14 hari masa inkubasi.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Faturochman mengatakan para tenaga medis tidak mungkin menyerah, karena mereka imbuhnya sudah disumpah.
Saat ini, yang terjadi yakni kekhawatiran di dunia medis. Pasalnya dengan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) artinya peluang penyebaran virus corona dapat meningkat lagi.
Pelonggaran itu kentara terlihat pada sektor transportasi, yakni dengan kemudahan sejumlah akses transportasi, mulai dari darat dengan operasional bus AKAP, kereta api hingga pesawat terbang.
Faturochman melihat, para tenaga medis protes kepada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Kepada pemerintah mengenai kebijakan yang dibuat.
Menurutnya kebijakan PSBB belum ditegakkan di lapangan. "Jelas harus mempertegas dan implementasinya. Kalau saya lihat di kalangan pengambil kebijakan dan implementer di lapangan juga terbelah dua," katanya.
Di satu sisi, ada yang mengutamakan kesehatan dan satunya ekonomi. Mereka yang mementingkan ekonomi ini melonggarkan kebijakan. Sebaiknya ada win-win solution.
Menurut Faturochman, PSBB tetap harus dijalankan, dipertegas, dan ada dukungan semua pihak. Pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana kebutuhan pokok didistribusikan. Daya beli masyarakat juga perlu dipikirkan.
Menurut Faturochman masyarakat Indonesia bukan orang yang patuh.
"Kita sudah lama bertransisi antara ditekankan kepatuhan zaman Orde Baru ke kepatuhan bertanggungjawab, kemudian ke demokrasi. Itu kita belum sampai ke sana," katanya.
