Wabah Corona di Kalsel
Bupati Anang Minta Dukungan GTPP Covid-19 Kalsel untuk Cegah Kasus Impor
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani meminta dukungan upaya pencegahan masuknya kasus impor Covid-19 kepada GTPP Covid 19 Kalsel
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Permohonan dukungan dalam upaya pencegahan masuknya kasus impor Covid-19 disampaikan Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani saat menerima kedatangan GTPP Covid 19 Kalsel, Senin (25/5/2020).
Rombongan GTPP Covid 19 Kalsel yang dipimpin Ketua Harian Abdul Haris Makkie datang ke Tabalong dalam rangkaian monitoring dan evaluasi penanganan corona.
Di hadapan rombongan yang diterima di area Unit Isolasi Penanganan Covid 19 Tabalong, Anang menyampaikan, selain melakukan langkah untuk menjaga agar Tabalong tetap nol kasus positif, pihaknya berharap juga ada dukungan GTPP Covid 19 Kalsel.
"Kami minta dukungan dari provinsi untuk memutus kasus impor, selain kami memperkuat perbatasan. Tadinya ada empat posko sekarang kami tambah menjadi tujuh," katanya.
• Covid-19 Masih Tinggi, PSBB Surabaya Raya Diperpanjang hingga 8 Juni 2020
• VIDEO GTPP Covid-19 Kalsel Minta Bupati Lakukan Edukasi Cegah Corona
• Berjualan di Tengah Covid-19, Masdiana : Saya Takut Corona Tapi Lebih Takut Tak Bayar Listrik
Dukungan yang diharapkan bisa berupa adanya surat edaran dari gubernur terkait aktivitas pedagang dari luar yang akan masuk Tabalong.
Selain itu Anang juga menegaskan selaku kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kaltim dan Kalsel, pihaknya siap membantu provinsi agar tidak ada muncul kasus impor dari luar provinsi.
Untuk itu bagi yang masuk Tabalong akan diperiksa secara ketat dan apabila suhu badan melebihi normal maka akan langsung di rapid test.
Termasuk pula apabila unit isolasi penanganan Covid 19 Tabalong akan diambil alih provinsi, maka pihaknya juga akan menyesuaikan.
Terpisah Wakil Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan, tempat isolasi di Tabalong yang memiliki ruang tekanan negatif berpotensi untuk ditetapkan sebagai rujukan penanganan bergejala dan karantina positif tanpa gejala.
Hanya saja ini perlu ditindaklanjuti dengan adanya SK Gubernur Kalsel, sehingga intervensi bisa dilakukan dalam rangkan peningkatan fasilitasnya.
"Sehingga ini bisa menjadi penyangga di bagian utara (Kasel)," katanya.
Hanif juga menyampaikan apa yang dilakukan Tabalong yang saat ini sudah menurunkan angka dari besar menjadi kecil dan nol kasus positif harus mendapat dukungan.
• Ada dr Tirta, Live Streaming TV One Fakta Bahas Lebaran Usai, Lonjakan Corona Mengintai
• UPDATE Covid-19 Nasional : Kini 22.750 Kasus, Jakarta Masih Tertinggi, Aceh Terendah 19 Kasus
Diantaranya dengan mengatur arus masuk ke Tabalong agar tidak sembarang orang bisa leluasa untuk masuk, termasuk aktivitas perdagangan.
"Nanti regulasinya akan kita bahas dengan biro hukum," katanya.
Sedangkan terkait alat rapid test juga akan mendapat dukungan, termasuk untuk ketersediaan alat swab. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)
