Berita Tanahlaut

Eks RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Sempat Gaduh, Terkait Warga yang Dikarantina?

Diduga merasa kelamaan berada di eks RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, pasien yang hasil radid tesnya reaktif merasa resah dan menyampaikan aspirarasi.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Sejumlah penghuni eks RSUD Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan, (reaktid covid), menyampaikan aspirasi kepada petugas setempat, Rabu (3/6/2020) sore. 

Pemenuhan keperluan keseharian juga menjadi masalah baru, apalagi ketika yang dikarantina adalah tulang punggung keluarga.

Ringankan Beban Hidup Warga Tala, Polres Tala Akan Kembali Salurkan Bantuan Ini

Pasien Covid-19 Meningkat, Pemkab Tala Tambah 10 Nakes di RSHB Pelaihari

Seperti telah dirilis Banjarmasinpost.co.id, Pemkab Tala melalui Gugus Tugas Percepatan Penaganan (GTP2) Covid-19 Tala mengambil kebijakan yakni mengarantina orang-orang yang reaktif Covid-19 sesuai hasil rapid test.

Langkah itu seperti sering ditegaskan Bupati Tala, H Sukamta, bertujuan untuk memisahkan antara orang yang berisiko terpapar covid dan yang tidak. Itu sebabnya yang reaktif dikarantina selama 14 hari di Fasyansus. Jika kemudian hasil swab test negatif, mereka dipulangkan.

Data terkini, tercatat sebanyak 175 orang yang berada di eks RSUD Hadji Boejasin, terdiri atas 147 orang reaktif dan 28 terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, ada 16 orang positif covid yang menjalani isolasi di Balai Diklat di Jalan Hutan Kota.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Bupati Tala H Sukamta, mengatakan, Kamis (4/6/2020) akan membahas persoalan tersebut dengan semua pihak terkait. Tujuannya, guna melakukan evaluasi terhadap penanganan orang-orang yang reaktif Covid-19.

Gencarkan Sosialisasi New Normal, Begini Langkah yang Dilakukan Polres Tala

Dua PDP Kabupaten Tala Meninggal, Salah Satunya Balita

"Pak Wabup tadi langsung turun menyusul adanya aspirasi saudara-saudara kita yang reaktif itu. Alhamdulillah terkendali saja. Besok, aspirasi mereka sekaligus akan kami bahas," ucap Sukamta.

Ia menerangkan, antara lain aspirasi yang disampaikan, yakni keinginan untuk menjalani karantina mandiri di rumah. "Ini yang perlu dikaji lagi. Apakah bisa dipastikan taat berdiam diri di rumah selama masa karantina? Hal demikian yang jadi masalah," tandasnya.

Situasi di eks RSUD Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari, Rabu (3/6/2020) sore.
Situasi di eks RSUD Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari, Rabu (3/6/2020) sore. (ISTIMEWA)

Mengenai keluhan kerisauan kesulitan memenuhi keperluan harian terhadap keluarga yang ditinggalkan, Sukamta meyakini, hal tersebut tak terjadi.

"Saya yakin masih mampu untuk sekadar memenuhi keperluan harian. Kamikan juga menyalurkan bantuan. Meski memang tak seberapa dan tak semuanya dapat," ucap Sukamta.

Dikatakannya, memang sebenarnya anggota keluarga orang yang dikarantina akan mendapat bantuan bahan pangan secara keseluruhan. "Itu kemarinkan diplot dari anggaran provinsi dan memang hingga sekarang belum turun dananya. Tapi infomya akan seegra turun," tegas Sukamta.

Pemkab Tala Pertimbangkan Skenario Ini Jika Kasus Covid-19 Tak Mereda

Bantuan Sosial Tunai Mengalir ke Tala, Segini Kuota Keluarga Penerima Manfaatnya

Ia kembali meminta dukungan masyarakat terhadap penggencaran rapid test dan pengarantinaan orang-orang yang reaktif. Pasalnya hanya melalui upaya ini rantai penyebaran covid dapat segera dIisolasi dan diputus.

(Banjarmasinpost.co.id/Roy)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved