Berita Tanahlaut
Rob Kembali Landa Kampung Nelayan Tala, Kini Bikin Risau Lantaran Fakta ini
Diakuinya rob yang melanda kali ini tak lazim karena rentang waktu surut begitu singkat hanya sekitar satu atau dua hari kemudian tenggelam lagi
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Pasang besar setidaknya terjadi sekali sebulan.
Siklusnya biasanya sekitar dua pekan luapan air laut tersebut.
Jalanan yang tergenang mulai dari ujung wilayah Desa Sungairasau hingga permukiman Pantaiharapan sejauh sekitar empat kilometer.
Ketinggian genangan bervariasi, paling dalam setinggi lutut orang dewasa pada puncak pasang naik.
Ada tiga unit jembatan yang berada di jalur jalan tersebut.
Satu unit di antaranya berupa jembatan gantung yang kondisinya kini juga mulai goyah.
Sedangkan satu unit jembatan kayu lainnya (jembatan Pandamartan) juga kian parah kerusakannya.
Persoalan pelik muncul ketika puncak pasang terjadi pagi yang menyebabkan guru-guru tak bisa menjangkau sekolah dasar negeri di Pantaiharapan.
Sebagian besar guru SD setempat bermukim di luar kampung Pantaiharapan, umumnya di Kuraupasar yang berjarak belasan kilometer.
"Ini puncak pasang sekitar pukul 11.00 Wita, jadi pagi masih bisa dilewati. Kalau mulai sekitar pukul 09.00 Wita sudah tak bisa lagi kendaraan lewat. Jadi mesti nunggu surut kalau mau lewat, sore menjelang magbrib," sebut Maji.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/beginilah-kondisi-jalanan-di-desa-pantaiharapan-yang-tergenang-terluapi-pasang-besar-air-laut.jpg)