Aruh Adat Dayak Desa Labuhan
Menu Wajib saat Aruh Adat, ini yang Membuat Lamang Desa Labuhan HST Berbeda dengan yang Lain
Lamang, menu wajib saat aruh adat ini dibuat menggunakan daun henau (daun dari pohon aren).
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Lamang merupakan makanan khas dari Kalimantan Selatan.
Jika umumnya bungkus lamang dari daun pisang, tidak untuk pembuatan lamang di Desa Labuhan.
Bahkan, menu wajib saat aruh adat ini dibuat menggunakan daun henau (daun dari pohon aren).
Mengapa berbeda dengan lamang kebanyakan? Menurut warga Dayak di Labuhan, Hadi, daun henau akan membuat aroma lamang berbeda.
Bahkan, menurutnya aroma akan khas dan jauh lebih wangi.
• Bunga Tahun Wajib Ada Saat Aruh Adat di Desa Labuhan HST
• Pembagian Tugas Menjelang Aruh Adat di Desa Labuhan HST, Perempuan Bikin Kue, Pria Membakar Lamang
• Warga Dayak Desa Labuhan HST Pantang Melakukan ini Sebelum Aruh Adat Berlangsung
Selain itu, batang bambu yang digunakan juga jauh lebih kecil.
Menu lainnya yakni pupudak alias wadai sunduk lawang.
Jika biasanya sunduk lawang atau pupudak menggunakan lidi sebagai penjepit daun, warga di Labuhan menggunakan serat batang kayu.
Batang kayu ini diraut setipis mungkin hingga membentuk tali agar dapat diikat.
Bahan yang digunakan juga merupakan hasil pertanian di sana, seperti tepung beras yang berasal dari beras, gula merah, hingga santan.
Begitu pun dengan cucur.
Warga menggunakan batang bambu agar memudahkan mengaduk, termasuk membuat penjepit dari bambu.
"Bahan utamanya memang dari beras ketan, beras, gula, dan kelapa," ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)