Berita Kotabaru
Pelayanan Air Bersih Embung Gunung Tirawan Sering Tersendat, Begini Reaksi Ketua DPRD Kotabaru
Permasalahan terhentinya pelayanan terjadi dan berulang-ulang, memantik reaksi Ketua DPRD Syairi Mukhlis.
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Acap kali terjadi intensitas curah hujan tinggi yang berimbas terhentinya pelayanan distribusi air bersih ke pelanggan, diakibatkan menumpuknya sampah ranting dan pohon di dalam embung Gunung Tirawan, Desa Tirawan, Kecamatan Pulaulaut Sigam memantik reaksi anggota dewan DPRD Kotabaru.
Permasalahan terhentinya pelayanan terjadi dan berulang-ulang, memantik reaksi Ketua DPRD Syairi Mukhlis.
Dia meminta agar pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengambil langkah konkret menangani persoalan tersebut.
Syairi dihubungi melalui telepon genggamnya mengakui, persoalan terganggunya pelayanan distribusi air di intake Tirawan terjadi berulang-ulang terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi karena beberapa faktor teknis.
• Masih Ingat Cara Login www.pln.co.id? Dapatkan Token Listrik Gratis PLN 6, Juga via WA 08122123123
• Cek di Sini Jam Berapa Gerhana Matahari Cincin Muncul, Daftar Lengkap Titik Munculnya GMC
• Gunung Merapi Meletus 2 Kali Bertepatan Ultah Jokowi Minggu 21 Juni, Jadi Trending Topic di Twitter
Ia mengingatkan hal ini arus menjadi perhatian khususnya pihak PDAM sebagai leading sektor, terkait perencanaan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
Ditambah lagi, kondisi hutan penyangga di sekitar embung perlu diperhatikan kelestariannya, terutama kesadaran masyarakat tidak melakukan penebangan pohon.
"Sehingga selalu terjaga kelestarian hutan di sana, selain sebagai sumber datangnya air. Kalau hutannya rusak akan banyak berdampak terhadap sumber air di embung," jelas wakil rakyat dari Fraksi PDIP ini, Minggu (21/6/2020).
Apabila kondisi ini menjadi salah satu kendala yang rutin terjadi terlebih setiap curah hujan tinggi, sebagai wakil rakyat, Syairi berharap PDAM membuat telaah apa yang menjadi penyebabnya.
Tujuan ini agar ketika melakukan perbaikan-perbaikan ke depan terfokus pada sasaran, sehingga anggaran yang dialokasikan tidak terbuang-buang.
"Jangan sampai nanti diperbaiki di titik itu, kemudian rusak lagi di titik itu. Jadi harapannya telaah lagi dan buat perencanaan yang matang baru dilakukan penganggaran dan diperbaiki," pungkas Syairi.
Hingga berita diturunkan belum didapat konfirmasi dari pihak PDAM, terkait sinyal perhatian DPRD terhadap kondisi embung Tirawan.
Humas PDAM Syarwani, dikonfirmasi melalui telepon genggamnya enggan memberikan tanggapan soal itu.
"Sementara belum berani dulu memberikan tanggapan," kata Syarwani.
BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah
