Indahnya Matang Kaladan
Wisata Matang Kaladan, Menguatkan Ekonomi Warga Lokal
Bukit Matang Kaladan yang terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan membangkitkan perekonomian
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJAR - Bukit Matang Kaladan yang terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan membangkitkan perekonomian lokal.
Keberadaannya sangat membantu masyarakat di Desa Tiwingan Lama dalam mengentaskan kemiskinan.
Matang Kaladan tampil menjadi destinasi wisata primadona di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Kehadiran tempat rekreasi ini mampu membuat warga lokal menjadi semakin kreatif dalam menggerakkan roda perekonomian di desa ini.
• Indahnya Pemandangan Bukit Matang Kaladan Kalsel, Gugusan Pulaunya Tak Kalah dengan Raja Ampat
Arbani selaku Kepala Desa alias Pembakal Desa Tiwingan Lama menuturkan, ada banyak pihak yang terpapar dampak positif dari kehadiran wisata Matang Kaladan.
“Orang buka warung di sana. Lalu, kalau ke atas itu harus naik ojek atau jalan kaki, tidak bisa naik mobil. Jadi, kelompok ojek yang urus. Dan Pemerintah Desa jadi punya kas desa, serta warganya bisa mandiri dengan penghasilan yang dimiliki,” katanya kepada Banjarmasinpost.co.id, (Senin, 29/06/20).
Meskipun demikian ia mengakui semenjak adanya penyebaran virus Corona yang dampaknya membuat tempat-tempat wisata ini harus ditutup banyak warung-warung juga harus ikut tutup
"Tempat ini kita tutup untuk waktu yang tidak bisa ditentukan, memang dampaknya luar biasa, sangat terasa terlebih khusus warga-warga kita yang mengharapkan pemasukan dari para wisatawan," lanjutnya.
Ia juga mengatakan dampak Corona bukan hanya para pedagang tapi suasana semakin sepi dan tempat wisata semakin tidak terawat.
• VIDEO PPDB Online SMAN 1 Rantau, Gangguan Server Sempat Kesulitan Akses Fitur Pemilihan Sekolah
"Dampaknya banyak dengan adanya Corona ini, salah satunya adalah jualan pedagang sepi, tukang ojek sepi bahkan objek wisata belum bisa terurus dengan baik," lanjutnya.
Ia mengakui sebelum adanya Corona, kemunculaln objek wisata Matang Kaladan, yakni warga Tiwingan Lama menjadi lebih terbuka kepada pendatang dari luar desanya. Bahkan, mereka sampai memutar otak agar destinasi wisata alam di atas bukit ini semakin ramai pengunjung.
Arbani menyatakan, Matang Kaladan sangat membantu Tiwingan Lama dalam mengentaskan kemiskinan melalui perbaikan akses kesehatan dan pendidikan. Pasalnya, objek rekreasi alam ini mampu menyumbang sedikitnya 35 juta terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes).
Berkat Matang Kaladan pula, generasi muda Desa Tiwingan Lama bisa mendapatkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Setiap tahunnya dianggarkan santunan sosial sebesar Rp 150 juta. Rinciannya beasiswa kuliah Rp 500 ribu per triwulan, Rp 150 ribu sekali rawat jalan, dan Rp 200 ribu untuk program PAUD per bulan.
• Indahnya Pemandangan Bukit Matang Kaladan Kalsel, Gugusan Pulaunya Tak Kalah dengan Raja Ampat
“Dulu, sebelum ada wisata, pada 2014, kami tergolong desa tertinggal. Sekarang, kami sudah bisa jadi Desa Berkembang. Pesat sekali,” imbuhnya.
Matang Kaladan menjadi destinasi wisata andalan di Kabupaten Banjar. Pengoperasiannya berdasarkan Surat Keterangan Kepala Desa Tahun 2016 yang kemudian dijalankan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Riam Kanan. Inovasi berkonsep desa wisata ini mereplikasi gagasan serupa yang diterapkan Desa Kalibiru, Yogyakarta.
Ketua Pokdarwis Pesona Riam Kanan, Julfani, menjelaskan Matang Kaladan mendapatkan penyertaan modal dari BUMDes Tiwingan Sejahtera pada tahun ini sebanyak Rp 72 juta. Selain itu, mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banjar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.