Berita Kotabaru
Kotabaru Terpilih Lokasi Intervensi Penurunan Stunting
Pemkab Kotabaru terpilih sebagai salah satu lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021.
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru terpilih sebagai salah satu lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021.
Terpilihnya Kotabaru lokasi fokus intervensi penurunan stunting, salah satunya dari 360 kabupaten/kota.
Hal itu diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotabaru Akhmad Rivai, belum lama tadi saat memimpin rapat dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait.
Dalam pertemuan internal itu diusulkan, membekup kegitan intervensi penurunan stunting melalui sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan.
• Hadiri Rembuk Stunting, Bupati Tapin Teken Komitmen Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Tapin
• Angka Stunting Turun, Ini yang Dilakukan Dinkes HSU
• Bupati Wahid Paparkan Soal Percepatan Pencegahan Stunting di Rakerkesda Kalsel
Berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021 tanggal 9 April 2020.
Sebelumnya, lanjut Rivai ditetapkan 260 kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi pada tahun 2018–2020, ditambah sebanyak 100 kabupaten/kota termasuk Kotabaru.
Selain Kotabaru, lima kabupaten/kota di Kalsel antara lain Tanahlaut, Banjar, Barito Kuala, Banjarmasin dan Banjarbaru.
"Pemilihan kabupaten/kota dan perluasan lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi dengan kriteria jumlah balita stunting; kriteria prevalensi balita stunting dan kriteria praktik baik," katanya.
Maka dari itu, kegiatan melalui DAK Penugasan ini melibatkan beberapa SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan dengan menu kegiatan penyediaan makanan tambahan baik untuk Ibu hamil maupun balita kurus.
Selain kegiatan penguatan promosi, surveillans dan tata laksana gizi dengan rincian penyediaan alat antropometri, Therapeutic Feeding Center (TFC), sanitarian kit, kesling kit dan mobil promosi kesehatan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan penekanan kegiatan penyuluhan dan pengadaan kit penguatan 1000 hari pertama kehidupan.
• Kurangi Stunting, Bulog Segera Distribusikan Beras Vitamin ke Kabupaten kota di Kalsel
Kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan penekanan kegiatan bidang air minum, melalui perluasan sistem pengelolaan air minum jaringan perpipaan, sanitasi melalui pembangunan sistem pengolahan air limbah dan sampah. serta Dinas Lingkungan Hidup melalui bidang lngkungan hidup dengan penekanan kegiatan pengelolaan sampah.
"Diharapkan SKPD yang terlibat segera mengentry pengusulan kegiatan sesuai menu yang tersedia dalam aplikasi KRISNA DAK untuk mendukung pelaksanaan penurunan stunting secara terintegrasi," pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
